Sekolah Rakyat di Bantul: Solusi Pendidikan untuk Anak Keluarga Tidak Mampu
Pemkab Bantul mendukung program Sekolah Rakyat Kemensos untuk anak keluarga tidak mampu, dengan sistem boarding school dan fokus pada jenjang SD dan SMP di Kecamatan Dlingo.
Bantul, 15 April 2024 - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Sekolah ini dirancang khusus untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Inisiatif ini menjawab kebutuhan akan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi kelompok rentan di wilayah tersebut. Proses pencarian lahan dan sosialisasi kepada masyarakat saat ini tengah berjalan intensif.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan berbeda dengan sekolah pada umumnya. "Sekolah Rakyat itu diperuntukkan nanti untuk anak-anak kita yang tergolong dalam keluarga tidak mampu, dengan leading sektornya di Kementerian Sosial ke bawah sampai Dinas Sosial," jelasnya dalam keterangan pers di Bantul, Selasa.
Meskipun Dinas Pendidikan Bantul telah menyediakan jalur afirmasi di sekolah-sekolah negeri untuk anak dari keluarga kurang mampu, Sekolah Rakyat menawarkan pendekatan yang unik. Sistem boarding school yang diusung menjadi nilai tambah utama, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk fokus pada pendidikan tanpa terbebani masalah ekonomi rumah tangga.
Sekolah Rakyat: Sistem Boarding dan Fokus Jenjang SD dan SMP
Konsep boarding school pada Sekolah Rakyat menjadi daya tarik utama. Sistem ini memungkinkan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tinggal dan belajar di lingkungan yang mendukung. Dengan demikian, mereka dapat berkonsentrasi pada pendidikan tanpa hambatan ekonomi dan sosial. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Pemerintah Kabupaten Bantul saat ini tengah fokus pada pencarian lahan untuk Sekolah Rakyat jenjang SD dan SMP. "Kita tinggal membantu saja, jadi semua yang memikirkan dari pusat, anggaran dari pusat, dari pemkab hanya diminta menyiapkan lahan," tambah Nugroho Eko Setyanto. Lokasi yang diusulkan berada di wilayah Kecamatan Dlingo, Bantul. Proses pengajuan lahan ini masih berlangsung, dan selanjutnya akan diajukan ke pemerintah pusat.
Untuk jenjang SMA, kewenangannya berada di Pemerintah Daerah DIY. Pemkab Bantul berperan aktif dalam sosialisasi program Sekolah Rakyat kepada orang tua calon peserta didik. Namun, secara teknis terkait pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Proses Rekrutmen dan Kurikulum Sekolah Rakyat
Mengenai proses rekrutmen peserta didik, detailnya masih belum diungkapkan. Pemerintah Kabupaten Bantul masih menunggu petunjuk teknis dari Kemensos. Sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran. Hal ini penting agar anak-anak yang benar-benar membutuhkan dapat terakomodasi dengan baik.
Meskipun detail kurikulum belum diumumkan, diharapkan Sekolah Rakyat akan menyediakan kurikulum yang komprehensif dan sesuai dengan standar pendidikan nasional. Program ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan tambahan, seperti layanan kesehatan dan bimbingan konseling, untuk memastikan keberhasilan pendidikan para siswa.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan akses pendidikan di Kabupaten Bantul. Program ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Saat ini, fokus utama adalah penyiapan lahan dan sosialisasi. Setelah semua proses administrasi dan persiapan selesai, diharapkan Sekolah Rakyat dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat bagi anak-anak yang membutuhkan.