Seleksi Petugas Haji Daerah Sulsel: 114 Peserta Berebut 57 Kuota
Sebanyak 114 peserta di Sulawesi Selatan mengikuti seleksi ketat Computer Assisted Test (CAT) untuk memperebutkan 57 kuota Petugas Haji Daerah (PHD) tahun 2025, menunjukkan antusiasme tinggi dalam melayani jamaah haji.
Seleksi Petugas Haji Daerah (PHD) Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2025 telah memasuki babak krusial. Sebanyak 114 peserta mengikuti tes Computer Assisted Test (CAT) di Makassar pada Jumat, 24 Januari 2025, untuk memperebutkan 57 kuota yang tersedia. Persaingan ketat ini mencerminkan tingginya minat dan tanggung jawab dalam melayani jamaah haji.
Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail, menjelaskan bahwa jumlah pendaftar awal mencapai 308 orang. Namun, setelah melalui proses seleksi administrasi, hanya 114 peserta terbaik yang berhak mengikuti tes CAT dan wawancara. Jumlah peserta yang mengikuti seleksi ini dua kali lipat dari kuota yang tersedia, sesuai dengan juknis yang ditetapkan.
Direktur Bina Haji Kemenag RI, Musta'in Ahmad, turut hadir dan menyaksikan langsung proses seleksi. Beliau menekankan bahwa seleksi PHD merupakan perhelatan nasional yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan semangat pengabdian dan panggilan jiwa dalam melayani para jamaah haji.
“Ini levelnya nasional, pesertanya dari Sabang sampai Merauke. Ada spirit yang senantiasa terngiang dalam hati kita setiap tahunnya dan itu karena keterpanggilan. Untuk itu persiapkan fisik dan mental saudara dalam mengurus jamaah haji kita,” ungkap Musta'in Ahmad.
Lebih lanjut, Musta'in Ahmad menjelaskan tugas utama PHD adalah mendampingi jamaah haji agar ibadah mereka dapat berjalan lancar dan mencapai keberkahan (makbul dan mabrur). Beliau juga mengapresiasi terobosan Kanwil Kemenag Sulsel yang menyelenggarakan Bimtek Terintegrasi antara petugas kloter dan KBIHU, yang dinilai sebagai contoh baik bagi daerah lain.
“Ini menjadi teladan nasional, menjadi tradisi, dan saya mengapresiasi upaya itu,” pujinya. Sukses penyelenggaraan haji, menurut Musta'in, terdiri dari tiga kunci utama: kesuksesan ritual ibadah, kesuksesan ekonomi, dan kesuksesan peradaban. Ketiga aspek ini harus terintegrasi untuk mewujudkan haji yang berkualitas.
Menutup arahannya, Musta'in menyampaikan pesan Menteri Agama agar penyelenggaraan haji senantiasa dijaga sebagai ‘oase spiritual yang mulia’. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan terselenggaranya ibadah haji yang khusyuk dan bermakna bagi seluruh jamaah.