Sentra Satria Baturraden Berikan Terapi Gratis untuk Difabel: Layanan Kesehatan yang Ramah dan Terjangkau
Sentra Satria Baturraden di Banyumas, Jawa Tengah, memberikan layanan terapi gratis bagi penyandang disabilitas sebagai bagian dari program Atensi Kemensos, mencakup perawatan di klinik dan kunjungan rumah.
Banyumas, 24 Februari 2024 (ANTARA) - Sentra Satria Baturraden, sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memberikan kabar gembira bagi penyandang disabilitas. Layanan terapi gratis dan terbuka untuk umum kini tersedia, menjawab kebutuhan kesehatan dasar bagi kelompok rentan ini. Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Kemensos, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Kepala Sentra Satria Baturraden, Darmanto, menjelaskan bahwa layanan terapi ini merupakan arahan langsung dari Menteri Sosial dan Dirjen Rehabilitasi Sosial. "Pemenuhan kebutuhan hidup layak itu salah satunya kesehatan, terapi itu kan juga kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar. Kami diinstruksikan untuk menyediakan layanan terapi gratis di setiap sentra di seluruh Indonesia," ujarnya saat ditemui di sela Sosialisasi Layanan Terapi Bagi Penyandang Disabilitas di Baturraden.
Layanan ini menjangkau penyandang disabilitas yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebelumnya dikenal sebagai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Meskipun Klinik Pratama Sentra Satria Baturraden baru resmi beroperasi pada 1 Oktober 2024, layanan terapi sebenarnya telah berjalan hampir selama satu tahun.
Layanan Terapi Komprehensif dan Terjangkau
Sentra Satria Baturraden menyediakan layanan terapi yang komprehensif. Terapi diberikan melalui dua metode: perawatan di klinik (day care) dan perawatan di rumah (home care). Untuk day care, minimal lima penyandang disabilitas dilayani setiap hari. "Hari ini saja ada tujuh orang yang datang, dua di antaranya anak-anak, sisanya lansia," kata Darmanto. Sementara untuk home care, Sentra Satria Baturraden berkolaborasi dengan Yayasan Lokatara dan Puskesmas Bumiayu, Kabupaten Brebes, untuk menjangkau 38 anak penyandang cerebral palsy (CP).
Tim medis yang handal mendukung layanan ini. Saat ini, tersedia dua dokter, enam perawat, dan satu fisioterapis. Sentra Satria Baturraden juga tengah berupaya untuk menambah tenaga ahli terapi wicara dan okupasi. "Kami mengajak semua pihak untuk membantu pemenuhan kebutuhan tenaga yang berkaitan dengan terapi wicara dan okupasi," imbuh Darmanto.
Wilayah kerja Sentra Satria Baturraden yang luas mencakup enam kabupaten di Jawa Tengah dan lima kabupaten di Kalimantan Barat. Pihaknya telah menyampaikan rencana perluasan layanan terapi ke daerah-daerah tersebut kepada pimpinan Kemensos. "Mudah-mudahan semuanya terjangkau dengan wilayah kerja Sentra Satria Baturraden," harap Darmanto.
Pendaftaran Mudah dan Akses Terbuka
Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos, M O Royani, menegaskan bahwa layanan terapi ini terbuka untuk umum. Proses pendaftaran pun dibuat mudah dan praktis. "Orang tua dan pendamping calon pasien hanya perlu memiliki koneksi internet, telepon, dan aplikasi perpesanan WhatsApp untuk mendaftar secara daring. Nanti kami jadwalkan untuk kedatangannya," jelas Royani dalam Sosialisasi Layanan Terapi bagi Penyandang Disabilitas yang diikuti secara daring oleh seluruh UPT Kemensos.
Kemensos memastikan seluruh sentra telah siap dengan sumber daya manusia yang lengkap, fasilitas, dan peralatan yang memadai untuk mendukung optimalisasi layanan terapi ini. Peluncuran resmi layanan terapi di 31 UPT Kemensos, termasuk Sentra Satria Baturraden, sempat tertunda karena kesibukan Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Namun, layanan terapi telah berjalan dan terus berkomitmen untuk memberikan akses kesehatan yang setara bagi penyandang disabilitas.
Layanan terapi gratis ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang inklusif dan terjangkau bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas.