Serapan Gabah Melonjak 2000 Persen, Stok Beras Nasional Capai 2,4 Juta Ton!
Menteri Pertanian Amran Sulaiman laporkan peningkatan dramatis serapan gabah dan stok beras nasional, mencapai 2,4 juta ton, hasil kerja keras dan sinergi pemerintah.
Jakarta, 7 April 2023 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan kabar gembira terkait peningkatan signifikan serapan gabah kering panen (GKP) oleh Perum Bulog. Peningkatannya mencapai 2.000 persen, sementara stok beras nasional telah mencapai angka 2,4 juta ton. Pengumuman ini disampaikan Mentan saat menghadiri panen raya padi serentak di 14 provinsi, dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Majalengka, Jawa Barat.
Menurut Mentan, capaian ini merupakan hasil kerja keras Bulog yang mampu menyerap gabah petani hingga 800.000 ton dalam sekali penyerapan. Sebelumnya, angka tersebut hanya mencapai 35.000 ton. "Serapan Bulog meningkat 2.000 persen. Dulu hanya 35.000 ton, sekarang mencapai 800.000 ton," ungkap Mentan Amran. Peningkatan ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP).
Amran Sulaiman memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Perum Bulog atas kerja kerasnya. Ia bahkan menyebut dedikasi tinggi direksi Bulog yang sampai menginap di kantor demi mencapai target. Untuk menampung gabah yang melimpah, Bulog juga menyewa gudang tambahan berkapasitas 750.000 ton karena gudang eksisting telah penuh.
Capaian Signifikan Swasembada Pangan
Mentan Amran Sulaiman menjelaskan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diprediksi akan mencapai 3 juta ton pada akhir April. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam 10-20 tahun terakhir. Ia menambahkan keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi dan kepemimpinan Presiden, yang mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, cetak sawah, hingga Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan serapan Bulog.
Lebih lanjut, Mentan menjelaskan bahwa pemerintah tengah fokus pada pembangunan dan normalisasi jaringan irigasi seluas 2 juta hektare bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia. "Jika ini selesai, insya Allah pangan kita akan aman, dan mimpi besar menjadi lumbung pangan dunia dapat segera terwujud," kata Mentan optimistis.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas berbagai program di sektor pertanian. Hal ini meliputi optimalisasi penggunaan teknologi pertanian modern, peningkatan akses petani terhadap pembiayaan, serta pengembangan pasar bagi produk pertanian.
Apresiasi Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto turut memberikan apresiasi kepada Mentan Amran Sulaiman atas kerja kerasnya dalam mencapai swasembada pangan. Presiden mengungkapkan bahwa ia selalu memantau kinerja para menteri, dan memuji dedikasi Mentan yang selalu turun langsung ke lapangan.
"Setiap kali saya cari beliau (Mentan Amran), pasti ada di sawah. Suatu hari ada di Kalimantan Barat, besok di Merauke, lusa di Lampung. Inilah contoh menteri yang benar-benar hadir di tengah petani," puji Presiden Prabowo. Presiden menilai langkah cepat Mentan telah menunjukkan hasil nyata berupa peningkatan signifikan produksi pangan nasional.
Presiden menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen kuat seluruh jajaran pertanian. "Alhamdulillah, kita lihat hasilnya. Dengan hati yang bersih dan kerja keras, kita optimis bisa mencapai apa yang kita harapkan. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh tim pertanian," tutup Presiden.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian Indonesia, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan berkontribusi pada ketahanan pangan global.