Skema Filial: Solusi Atasi Gudang Bulog Penuh Saat Panen Raya
Pemerintah terapkan skema filial untuk mengatasi penuhnya gudang Bulog saat panen raya, memastikan penyerapan gabah petani tetap lancar dan harga stabil.
Jakarta, 10 Mei 2024 - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan solusi pemerintah dalam mengatasi permasalahan kapasitas gudang Perum Bulog yang penuh saat masa panen raya dan penyerapan gabah petani: skema filial. Inisiatif ini diterapkan setelah gudang Bulog dan gudang sewa tambahan penuh, sehingga mengancam kelancaran penyerapan hasil panen petani. Skema ini dijalankan di Jawa Barat, khususnya Sukabumi.
Wamentan menjelaskan, skema filial melibatkan pembelian gabah petani oleh Bulog, yang kemudian digiling oleh pihak ketiga. Beras hasil gilingan tersebut kemudian dititipkan di gudang penggilingan mitra Bulog. "'Kan ini lagi rame nih urusan gudang ya, ini presiden perintah untuk bikin gudang, betul gudang Bulog sekarang sudah penuh, kemudian setelah penuh, bagaimana? Kita sewa gudang yang bukan punya Bulog, sudah sewa, masih penuh, sudah penuh lagi, maka kita namanya filial,'" kata Wamentan, saat ditemui di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/5).
Langkah ini diambil untuk menjamin kelancaran penyerapan gabah dan stabilitas harga di tingkat petani, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden menekankan agar hasil panen petani tidak terbuang sia-sia hanya karena keterbatasan fasilitas penyimpanan negara. "'Ini adalah keinginan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) bagaimana hasil panen tidak boleh tidak ditampung, bagaimana petani yang panen tidak boleh harganya jatuh dengan cara mengantisipasi ini semua,'" ujar Wamentan.
Skema Filial dan Pembangunan Gudang Baru
Penerapan skema filial merupakan respons atas kapasitas gudang Bulog dan gudang sewa eksternal yang tidak mampu menampung lonjakan hasil panen. Pemerintah saat ini tengah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang diperkirakan akan mengalami lonjakan panen dalam waktu dekat dan membutuhkan tambahan kapasitas penyimpanan. Selain skema filial, pemerintah juga berencana membangun gudang baru secara terencana untuk menjamin keberlanjutan penanganan panen tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.
Identifikasi lokasi pembangunan gudang baru dan kebutuhan kapasitasnya menjadi fokus utama pemerintah, termasuk Presiden Prabowo. Wamentan memastikan kesiapan negara dalam menampung hasil panen melalui peningkatan produksi dari berbagai program seperti pompanisasi, pipanisasi, dan optimalisasi lahan, serta dukungan infrastruktur penyimpanan yang memadai. "Mau tidak mau, suka tidak suka maka kita harus bangun gudang. Nah ini yang lagi diidentifikasi mana yang sudah urgen langsung kita bikin," jelasnya.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga agar proses penyerapan gabah tetap berjalan lancar dan harga di tingkat petani tetap stabil. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi petani dan ketahanan pangan nasional.
Penyerapan Gabah dan Penguatan CBP
Sebagai bagian dari upaya penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Perum Bulog telah menyerap gabah petani hingga 2 juta ton setara beras. Penyerapan ini menambah total cadangan beras Bulog menjadi 3,6 juta ton, termasuk stok tahun lalu. Peningkatan cadangan beras ini memperkuat ketahanan pangan nasional dan memberikan jaminan pasokan beras bagi masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah, termasuk skema filial dan rencana pembangunan gudang baru, menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan efisiensi sistem distribusi pangan guna mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Dengan adanya skema filial ini, diharapkan permasalahan penuhnya gudang Bulog dapat diatasi secara efektif dan efisien, sehingga penyerapan gabah petani dapat berjalan lancar dan harga gabah tetap stabil. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.