Sosialisasi Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Banyumas Diperluas
Pj Bupati Banyumas menekankan pentingnya sosialisasi Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan deteksi dini penyakit.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pemerintah pusat pada 10 Februari 2025 telah resmi diluncurkan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pelaksanaan program ini, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala, mendapat perhatian khusus dari Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar. Beliau menekankan perlunya sosialisasi yang luas dan efektif agar masyarakat Banyumas dapat memanfaatkan program ini secara maksimal.
Iwanuddin Iskandar menyampaikan keprihatinannya pada hari Rabu di Purwokerto. Menurutnya, CKG berperan penting sebagai deteksi dini berbagai penyakit. Dengan sosialisasi yang menyeluruh, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis sejak dini. Pemkab Banyumas sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah pusat ini, terutama yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Widyana Grehastuti, menambahkan bahwa Program CKG di Banyumas telah diluncurkan serentak di seluruh puskesmas pada tanggal 19 Februari 2025, dimulai dari Puskesmas Purwokerto Timur I. Program ini dirancang untuk menjangkau berbagai kelompok usia dan kondisi kesehatan masyarakat.
Sasaran dan Layanan Program CKG Banyumas
Program CKG Banyumas menyasar tiga kategori utama. Pertama, cek kesehatan gratis bagi masyarakat berusia di atas 18 tahun pada hari ulang tahun mereka. Kedua, pemeriksaan khusus untuk ibu hamil dan bayi balita. Ketiga, cek kesehatan untuk anak sekolah berusia 7-17 tahun. Layanan yang diberikan beragam, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum hingga pemeriksaan khusus untuk mendeteksi faktor risiko penyakit kronis seperti hipertensi, jantung, stroke, dan diabetes melitus.
Widyana Grehastuti juga menjelaskan bahwa skrining kesehatan mental dan jiwa juga menjadi prioritas dalam Program CKG. Pemeriksaan khusus untuk ibu hamil dan bayi balita difokuskan pada kondisi-kondisi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan risiko penyakit pada bayi balita. Saat ini, belum ada pembatasan kuota, namun Dinkes Banyumas akan melakukan penyesuaian jika jumlah pendaftar melebihi kapasitas puskesmas. Ke depannya, pihak Dinkes berencana untuk menerapkan sistem penjadwalan dan membangun jejaring dengan klinik-klinik swasta jika diperlukan.
"Program CKG ini menyasar tiga kategori layanan, yakni cek kesehatan gratis pada hari ulang tahun untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun, pemeriksaan khusus bagi ibu dan bayi-balita, serta cek kesehatan anak sekolah dengan rentang usia 7-17 tahun," jelas Widyana Grehastuti.
Pentingnya Sosialisasi dan Kesiapan Fasilitas
Meskipun program CKG telah diluncurkan, sosialisasi yang efektif tetap menjadi kunci keberhasilannya. Masyarakat perlu memahami manfaat program ini dan bagaimana cara mengakses layanan yang tersedia. Pemerintah Kabupaten Banyumas perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media massa dan tokoh masyarakat, untuk menyebarluaskan informasi tentang Program CKG. Hal ini penting agar program tersebut dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Banyumas.
Selain sosialisasi, kesiapan fasilitas kesehatan juga menjadi faktor penting. Puskesmas harus memiliki kapasitas yang memadai untuk melayani jumlah pendaftar yang diharapkan. Kerja sama dengan klinik swasta dapat menjadi solusi jika kapasitas puskesmas terbatas. Dengan demikian, program ini dapat berjalan lancar dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.
Dengan adanya sosialisasi yang tepat dan kesiapan fasilitas yang memadai, diharapkan Program CKG di Banyumas dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesehatan masyarakat dan menekan angka kejadian penyakit kronis.
"Program CKG menjadi salah satu pendeteksi dini mencegah penyakit lebih lanjut, tentunya perlu diadakan sosialisasi dengan baik dan seluasnya-luasnya," kata Iwanuddin Iskandar.