Stok Beras Bulog Mamuju Aman Jelang Lebaran: Masyarakat Diminta Tak Khawatir
Jelang Lebaran 1446 H, stok beras Bulog di Mamuju dan Pasangkayu tercukupi hingga empat bulan ke depan, menjamin kebutuhan masyarakat Sulawesi Barat.
Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) - Kabar baik datang menjelang Lebaran 1446 Hijriah bagi masyarakat Kabupaten Mamuju dan sekitarnya. Stok beras di gudang Bulog dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan hingga beberapa bulan mendatang. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, memberikan pernyataan resmi terkait hal ini pada Kamis (28/3) di Mamuju. Pernyataan ini menjawab kekhawatiran masyarakat akan potensi kelangkaan beras menjelang hari raya Idul Fitri.
Abdul Waris Bestari menjelaskan bahwa stok beras di gudang Bulog Mamuju mencapai 1.400 ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan, termasuk selama periode Lebaran. Ketersediaan beras yang melimpah ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan menghilangkan kekhawatiran akan kekurangan bahan pokok penting ini.
Tidak hanya di Mamuju, stok beras di Kabupaten Pasangkayu juga dalam kondisi aman. Gudang Bulog setempat menyimpan sekitar 900 ton beras, jumlah yang cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut. Dengan demikian, ketersediaan beras di Sulawesi Barat secara keseluruhan dinilai cukup untuk menghadapi Lebaran dan beberapa bulan setelahnya.
Stok Beras Melimpah, Masyarakat Diminta Tenang
Lebih lanjut, Abdul Waris Bestari juga memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya di Sulawesi Barat. "Kebutuhan masyarakat seperti beras, gula, maupun terigu dan minyak goreng yang ada di gudang Bulog Mamuju maupun di gudang Bulog Kabupaten Pasangkayu, juga sangat tersedia memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran," ujarnya. Pernyataan ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan dan Lebaran.
Pemerintah daerah juga memastikan bahwa Bulog terus melakukan penyerapan beras dari petani lokal. Bulog Mamuju, misalnya, masih akan menyerap sebanyak 800 ton beras dari petani di Kecamatan Tommo dan Kecamatan Sampah yang akan memasuki masa panen. Penyerapan ini akan menambah stok beras yang sudah ada dan semakin memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Dengan adanya penyerapan beras dari petani lokal, stok beras Bulog Mamuju diproyeksikan akan terus bertambah. Hal ini menjamin ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun ini. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya beras, di Sulawesi Barat.
Antisipasi dan Strategi Ketahanan Pangan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Bulog dan pemerintah daerah menunjukkan upaya proaktif dalam mengantisipasi potensi permasalahan ketahanan pangan menjelang Lebaran. Dengan memastikan ketersediaan stok yang cukup dan melakukan penyerapan beras dari petani lokal, pemerintah daerah berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
Selain itu, langkah ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara Bulog dan petani lokal dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan membeli beras langsung dari petani, Bulog tidak hanya menjamin ketersediaan stok, tetapi juga memberikan dukungan kepada petani lokal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, situasi stok beras di Sulawesi Barat menjelang Lebaran 1446 H dapat dikatakan aman dan terkendali. Pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan tanpa khawatir akan kekurangan pangan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik membeli beras secara berlebihan. Ketersediaan beras yang cukup di gudang Bulog menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi hingga beberapa bulan ke depan.