Tapin Prioritaskan Hak Anak, Bidik Predikat Utama KLA 2025
Pemkab Tapin, Kalimantan Selatan, berupaya maksimal dalam pemenuhan hak anak untuk meraih predikat utama Kabupaten Layak Anak (KLA) pada tahun 2025, melalui berbagai program strategis dan sinergi dengan berbagai pihak.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan, tengah fokus pada pemenuhan hak-hak anak sebagai upaya meraih predikat utama dalam evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2025. Berbagai langkah strategis telah dan akan terus dilakukan untuk memastikan terwujudnya lingkungan yang aman dan memberdayakan bagi setiap anak di Tapin. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Tapin, Yamani, yang menekankan pentingnya keberpihakan kebijakan daerah terhadap pemenuhan hak anak.
Proses evaluasi KLA bagi Pemkab Tapin bukan hanya sekadar formalitas administratif. Bupati Yamani melihatnya sebagai kesempatan untuk mengukur sejauh mana komitmen pemerintah daerah dalam melindungi dan memberdayakan anak. Beliau juga menekankan pentingnya peran serta semua pihak, bukan hanya pemerintah, dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak. "Anak adalah pusat pembangunan masa depan daerah," ujar Bupati Yamani, "dan masa depan daerah ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan mereka hari ini."
Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) secara daring yang diikuti Pemkab Tapin di Rantau, Selasa lalu, menjadi salah satu langkah penting dalam proses evaluasi ini. Partisipasi aktif dalam VLH menunjukkan keseriusan Pemkab Tapin dalam mengejar predikat utama KLA. Upaya ini diharapkan dapat mendorong transformasi Tapin menjadi daerah yang lebih inklusif dan menempatkan perlindungan anak sebagai prioritas utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Langkah Strategis Pemkab Tapin Menuju KLA Utama
Pemkab Tapin telah dan akan terus menjalankan berbagai program strategis untuk memenuhi hak-hak anak. Peningkatan akses layanan kesehatan merupakan salah satu fokus utama. Hal ini mencakup peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang berkompeten dalam menangani kesehatan anak. Selain itu, pendidikan inklusif juga menjadi prioritas, memastikan semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan berkualitas.
Pemkab Tapin juga berupaya membuka ruang partisipasi anak dalam proses pembangunan. Anak-anak diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat mereka dalam berbagai forum dan kegiatan. Partisipasi aktif anak diharapkan dapat memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak.
Sinergi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemkab Tapin menjalin kerjasama dengan dunia usaha, media, tokoh masyarakat, dan keluarga. "Perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama," tegas Bupati Yamani, "bukan hanya pemerintah semata."
Pentingnya Predikat KLA dan Budaya Pelayanan Publik
Bagi Pemkab Tapin, predikat KLA bukan sekadar penghargaan simbolis. Predikat ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya budaya pelayanan publik yang ramah anak dan berkelanjutan. Evaluasi KLA yang dilakukan secara terbuka dan jujur menunjukkan komitmen Pemkab Tapin dalam terus meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan anak.
Bupati Yamani menekankan kesiapan Pemkab Tapin untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan selama proses evaluasi. Tujuan utama adalah memastikan setiap anak di Tapin tumbuh dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan memberdayakan. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Melalui partisipasi aktif dalam evaluasi KLA, Pemkab Tapin berharap dapat mempercepat transformasi menuju daerah yang lebih inklusif dan menjadikan perlindungan anak sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan. Komitmen ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi generasi mendatang di Kabupaten Tapin.
Pemkab Tapin menyadari bahwa perjalanan menuju predikat utama KLA masih panjang dan membutuhkan kerja keras dari semua pihak. Namun, dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, tujuan untuk menciptakan Kabupaten Tapin yang layak anak dapat terwujud.
Kesimpulan
Upaya Pemkab Tapin dalam memprioritaskan hak anak dan mengejar predikat utama KLA 2025 merupakan langkah penting dalam pembangunan berkelanjutan. Komitmen ini tidak hanya akan berdampak positif bagi anak-anak di Tapin, tetapi juga bagi masa depan daerah secara keseluruhan.