Target Ambisius! 138 Desa Disiapkan Jadi Ruang Bersama Indonesia pada 2025
Menteri PPPA Arifah Fauzi menargetkan 138 Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak menjadi Ruang Bersama Indonesia (RBI) pada 2025.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menargetkan 138 Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) bertransformasi menjadi Ruang Bersama Indonesia (RBI) pada akhir tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan memberdayakan bagi perempuan dan anak-anak di seluruh Indonesia. Arifah Fauzi menyampaikan target ini dalam wawancara di Kantor LKBN Antara, Jakarta, Senin lalu.
Menurut Arifah Fauzi, program Ruang Bersama Indonesia adalah evolusi dari program DRPPA yang telah berjalan sebelumnya. Perbedaan utama terletak pada pendekatan yang lebih inklusif, mengedepankan sinergi dan kolaborasi antara berbagai kementerian/lembaga serta partisipasi aktif dari masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan.
“Yang sebelumnya ini menjadi fokus kementerian saja, maka di Ruang Bersama Indonesia ini lebih kepada fungsinya sebagai kolaborasi, sinergi dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait dan yang paling penting adalah partisipasi masyarakat,” ujar Arifah Fauzi, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan visi RBI.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Indonesia yang Lebih Baik
Ruang Bersama Indonesia (RBI) bukan hanya sekadar program, tetapi sebuah gerakan kolektif untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengoptimalkan pendidikan anak, serta memberdayakan perempuan secara ekonomi. Inisiatif ini dirancang untuk menciptakan desa-desa ideal di mana setiap individu dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menjelaskan bahwa RBI memiliki visi yang jelas untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari masalah sosial yang merugikan. “Lewat RBI, kita ingin mewujudkan desa ideal yang tidak ada stunting-nya, tidak ada kekerasan terhadap perempuan, tidak ada kekerasan terhadap anak, tidak ada anak-anak yang putus sekolah, ibu-ibunya berdaya secara ekonomi,” katanya.
Dengan demikian, RBI menjadi platform untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial secara komprehensif dan terintegrasi. Program ini tidak hanya berfokus pada satu aspek, tetapi mencakup berbagai dimensi kehidupan masyarakat untuk mencapai hasil yang lebih holistik.
Proyek Percontohan dan Ekspansi Nasional
Saat ini, terdapat tujuh lokasi yang menjadi proyek percontohan awal untuk RBI. Lokasi-lokasi ini dipilih karena memiliki potensi untuk menjadi model bagi daerah lain dalam mengimplementasikan program ini. Keberhasilan proyek percontohan ini akan menjadi landasan untuk ekspansi program ke seluruh Indonesia.
Ketujuh lokasi tersebut adalah Kampung Jimpitan (Kota Tangerang, Banten), Desa Ayula Selatan (Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo), Desa Mendalo Darat (Kabupaten Muaro Jambi, Jambi), Kampung Cempluk (Kabupaten Malang, Jawa Timur), Kelurahan Oesapa Barat (Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur), Desa Pulau Sewangi (Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan), dan Kelurahan Marunda (Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta).
Pemilihan lokasi-lokasi ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk potensi untuk pengembangan, dukungan dari pemerintah daerah, dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Diharapkan, dengan adanya proyek percontohan ini, RBI dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien di seluruh Indonesia.
Dengan target yang ambisius dan pendekatan yang inklusif, Ruang Bersama Indonesia memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif bagi perempuan dan anak-anak di seluruh Indonesia. Dukungan dari semua pihak sangat penting untuk mewujudkan visi ini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.