Target Tanam Tembakau Ngawi Melonjak: 2000 Hektare di 2025!
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, optimis capai target luas tanam tembakau hingga 2.000 hektare pada musim kemarau 2025, didorong harga jual tinggi dan animo petani.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menargetkan peningkatan signifikan luas lahan tanam tembakau hingga 2.000 hektare pada musim kemarau tahun 2025. Target ambisius ini dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi, dipicu oleh tingginya animo petani dan harga jual tembakau yang menguntungkan. Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di wilayah tersebut. Langkah ini juga sebagai upaya diversifikasi pertanian, memanfaatkan musim kemarau yang kurang ideal untuk tanaman pangan lain.
Target ini menandai peningkatan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, luas lahan tanam tembakau mencapai 1.702 hektare, meningkat dari 1.400 hektare di tahun 2023. Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi, Hendro Budi Suryawan, menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk kondisi iklim yang mendukung dan harga jual tembakau yang tinggi.
Harga jual tembakau kering di Kabupaten Ngawi tergolong menjanjikan, berkisar antara Rp30.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Bahkan, pada tahun lalu, harga tembakau kualitas terbaik mencapai Rp52.000 per kilogram. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk beralih ke komoditas tembakau, terutama di musim kemarau saat tanaman pangan lain sulit tumbuh optimal.
Target Tanam Tembakau Meningkat Pesat
Peningkatan luas tanam tembakau di Kabupaten Ngawi menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian setempat. Hal ini menunjukkan bahwa tembakau menjadi komoditas yang cukup menjanjikan bagi petani di wilayah tersebut. DKPP Ngawi sendiri sangat mendukung langkah para petani ini, melihat potensi ekonomi yang dihasilkan serta manfaatnya dalam menjaga kesuburan tanah.
Selain keuntungan ekonomi, menanam tembakau di musim kemarau juga memberikan manfaat lain. Tanaman ini membantu memutus rantai penyebaran hama dan meningkatkan kesuburan tanah setelah masa tanam padi. Hal ini membuat tembakau menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dibandingkan tanaman pangan lain yang membutuhkan irigasi intensif.
DKPP Ngawi telah mengamati aktivitas penanaman tembakau di beberapa kecamatan, seperti Jogorogo, Kendal, Sine, dan Ngrambe. Petani di wilayah-wilayah tersebut telah mulai menanam tembakau seiring dengan peralihan musim ke kemarau di awal Mei. Pihak DKPP berencana melakukan sosialisasi penanaman tembakau pada awal Juni, dengan harapan panen dapat dilakukan pada bulan September.
Sentra Tanam Tembakau di Ngawi
Beberapa kecamatan di Kabupaten Ngawi telah menjadi sentra utama penanaman tembakau. Kecamatan Karangjati, Pangkur, Padas, dan Bringin menjadi wilayah dengan produksi tembakau terbesar. Namun, beberapa kecamatan lain seperti Jogorogo, Kendal, Sine, dan Ngrambe juga mulai menunjukkan potensi sebagai sentra penanaman tembakau baru.
Produksi tembakau di Kabupaten Ngawi terus meningkat. Pada tahun 2024, produksi tembakau diperkirakan mencapai 2.500 hingga 3.000 ton. Angka ini menunjukkan kontribusi signifikan dari sektor pertanian tembakau terhadap perekonomian Kabupaten Ngawi.
DKPP Ngawi terus berupaya mendukung petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tembakau. Sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan teknis terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan program peningkatan luas tanam tembakau ini. Harapannya, target 2.000 hektare pada tahun 2025 dapat tercapai dan memberikan kesejahteraan bagi para petani tembakau di Kabupaten Ngawi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan animo petani yang tinggi, target 2.000 hektare lahan tembakau di tahun 2025 bukanlah hal yang mustahil. Keberhasilan ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan petani di Kabupaten Ngawi.