Tim SAR Evakuasi Jenazah Nelayan Flores Timur yang Terseret Arus
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Kaliktus Pari Aran (50), seorang nelayan dari Flores Timur, NTT, yang terseret arus laut saat memancing di Pantai Watubuku.
Tragedi di Pantai Watubuku: Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Pantai Watubuku, Desa Watubuku, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang nelayan bernama Kaliktus Pari Aran (50) ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus laut saat melakukan aktivitas memancing pada Kamis (20/2) malam. Jenazahnya berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan pada Jumat (21/2) pagi sekitar pukul 100 meter dari lokasi kejadian.
Kronologi Kejadian: Berdasarkan keterangan Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, peristiwa nahas tersebut bermula ketika korban bersama dua rekannya pergi memancing di sekitar Pantai Watubuku pada pukul 18.00 WITA. Sekitar pukul 19.00 WITA, gelombang besar disertai angin dan cuaca berawan menerjang mereka. Korban yang tak mampu melawan derasnya arus laut, terseret ke tengah laut dan hilang.
Proses Pencarian dan Evakuasi: Setelah menerima laporan pada Rabu (19/2) malam, Kantor Basarnas Maumere langsung menerjunkan tim dan berkoordinasi dengan Tim SAR gabungan lainnya. Pencarian dilakukan secara intensif di sekitar Pantai Watubuku, melibatkan Rubber Boat Basarnas Maumere dan bantuan para nelayan yang melakukan penyelaman. Jenazah Kaliktus akhirnya ditemukan oleh para nelayan yang melakukan snorkeling di bawah laut pada Jumat pagi dan langsung dievakuasi ke rumah duka.
Pencarian Intensif Tim SAR Gabungan
Tim SAR gabungan mengerahkan berbagai upaya dalam pencarian Kaliktus Pari Aran. Selain menggunakan Rubber Boat, penyelaman juga dilakukan oleh para nelayan setempat yang turut membantu operasi pencarian. Koordinasi yang baik antar instansi dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan evakuasi jenazah.
Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama dalam operasi SAR. "Pada malam itu juga tim langsung melaksanakan koordinasi dengan Tim SAR Gabungan lain untuk melakukan pencarian," ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya sinergi antar lembaga dalam menghadapi situasi darurat.
Proses evakuasi jenazah dilakukan dengan hati-hati dan penuh penghormatan. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan sesuai dengan adat istiadat setempat.
Duka Mendalam Keluarga dan Masyarakat
Kehilangan Kaliktus Pari Aran meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Ia dikenal sebagai nelayan yang rajin dan pekerja keras. Kematian Kaliktus menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai para nelayan yang bekerja di laut, khususnya saat kondisi cuaca buruk.
Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan para nelayan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan ramalan cuaca sebelum melakukan aktivitas di laut dan untuk selalu mengutamakan keselamatan.
Kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan edukasi keselamatan bagi para nelayan.
Detail Lokasi dan Koordinat
Korban ditemukan pada koordinat 08° 48'38.59'S 120° 11'19.06”E, sekitar 100 meter dari lokasi kejadian ke arah selatan. Lokasi kejadian berada di Pantai Watubuku, Desa Watubuku, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.