Tirta Kahuripan Optimalkan Layanan Air Bersih di Tengah Bencana Hidrometeorologi Bogor
Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor berupaya optimalkan layanan air bersih di tengah bencana alam hidrometeorologi yang menyebabkan kekeruhan air sungai meningkat.
Banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 4 Maret 2024, mengakibatkan gangguan layanan air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Kahuripan. Bencana hidrometeorologi ini disebabkan oleh hujan intensitas tinggi yang menyebabkan Sungai Ciliwung, Cikeas, Cimanceuri, dan Cidurian meluap, membawa material lumpur dan sampah yang menghambat produksi air bersih. Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad, menjelaskan dampak bencana tersebut dan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mengatasi permasalahan ini.
Abdul Somad menyatakan bahwa intensitas hujan yang tinggi secara signifikan mempengaruhi kualitas air baku. Material lumpur dan sampah yang terbawa arus sungai membuat proses produksi air bersih menjadi terhambat. Kondisi ini berdampak pada beberapa wilayah pelanggan, termasuk Cibinong, Babakan Madang, Parung Panjang, Jonggol, dan Kemang, yang mengalami gangguan pengaliran air bersih. Pihak Perumda Tirta Kahuripan telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan.
Meskipun menghadapi tantangan, Perumda Tirta Kahuripan berkomitmen untuk segera menormalisasi layanan. Mereka berfokus pada normalisasi pengaliran air bersih seiring dengan menurunnya tingkat kekeruhan air sungai. Selain itu, perusahaan juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai agar proses produksi air bersih dapat kembali optimal. Hal ini sangat penting mengingat kebutuhan air bersih masyarakat meningkat selama bulan Ramadhan.
Upaya Penanganan dan Mitigasi Bencana
Perumda Air Minum Tirta Kahuripan telah mengerahkan armada truk tangki untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan yang terdampak banjir. Pelanggan yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi call center di 1500862, WhatsApp di 082119969008, atau melalui DM akun Instagram @perumdaairminumtirtakahuripan. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi darurat.
Tidak hanya itu, tim Perumda Air Minum Tirta Kahuripan juga melakukan kegiatan mitigasi di hulu Sungai Ciliwung. Hasilnya menunjukkan bahwa Telaga Saat di hulu sungai dalam kondisi normal. Namun, longsor di belakang Masjid At-Ta’awun Puncak dan banjir bandang di Kampung Pensiunan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, menyebabkan material longsoran masuk ke aliran Sungai Ciliwung. Hal ini meningkatkan tingkat kekeruhan sungai dan mempersulit proses produksi air bersih.
Tingginya tingkat kekeruhan air sungai akibat material longsoran menjadi tantangan utama dalam upaya pemulihan layanan air bersih. Perumda Tirta Kahuripan terus berupaya mengatasi permasalahan ini dengan melakukan berbagai langkah, termasuk normalisasi sungai dan peningkatan kapasitas produksi air bersih. Mereka berharap dapat segera memulihkan layanan air bersih kepada seluruh pelanggan yang terdampak.
Perumda Tirta Kahuripan menyadari pentingnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi dampak bencana dan memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan. Kerja sama dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sangat penting dalam mendukung upaya ini.
Imbauan kepada Masyarakat
Abdul Somad juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini akan sangat membantu dalam mempercepat proses normalisasi dan optimalisasi produksi air bersih. Dengan menjaga kebersihan sungai, kualitas air baku dapat ditingkatkan dan gangguan layanan air bersih dapat diminimalisir.
Perumda Tirta Kahuripan berharap kerjasama yang baik dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait, untuk mengatasi dampak bencana dan memastikan ketersediaan air bersih bagi seluruh warga Kabupaten Bogor.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang. Upaya mitigasi dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak merupakan kunci dalam menghadapi tantangan ini.