TNI Tingkatkan Kemampuan POM TNI Hadapi Era Digital: Rakornis Bahas Cybercrime dan Hoaks
Rakornis POM TNI digelar Mabes TNI untuk meningkatkan kemampuan menghadapi kejahatan siber, hoaks, dan tantangan era digital, menekankan pentingnya adaptasi teknologi dan profesionalisme prajurit.
Jakarta, 7 Mei 2024 (ANTARA) - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Polisi Militer (POM) TNI. Rakornis ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan polisi militer dalam menghadapi perkembangan pesat teknologi informasi. Kegiatan ini diselenggarakan di Mabes TNI, Jakarta, pada hari Rabu.
Kepala Staf Umum TNI, Letjen TNI Richard Tampubolon, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa di era digital saat ini, POM TNI menghadapi ancaman nyata berupa cybercrime, penyebaran hoaks, dan kejahatan berbasis media sosial. Prajurit POM TNI dituntut untuk mampu beradaptasi dan menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum berbasis teknologi. "Prajurit POM TNI harus mampu beradaptasi dan bertindak sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum berbasis teknologi," tegas Richard.
Rakornis ini menjadi momentum strategis untuk menyelaraskan visi, misi, dan langkah operasional Polisi Militer TNI. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks dan dinamis. POM TNI memiliki peran sentral dalam penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib di lingkungan TNI, menjaga marwah dan profesionalisme prajurit di mata masyarakat. Koordinasi dan sinergi antar POM TNI menjadi kunci keberhasilan tugas-tugas pokok TNI.
Peningkatan Kapasitas POM TNI di Era Digital
Letjen TNI Richard Tampubolon menekankan pentingnya Rakornis POM TNI untuk mengambil porsi sesuai peran, fungsi, dan tugas POM TNI. Hal ini harus dilakukan secara terencana, bertahap, bertingkat, dan berlanjut guna mewujudkan POM TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA). Tidak hanya itu, polisi militer juga harus menjadi contoh dalam sikap, perilaku, dan kedisiplinan, baik di lingkungan dinas maupun masyarakat. "Jadilah prajurit yang mandiri, militan, dan taat hukum, serta menjadi cermin-cermin nilai-nilai sapta marga dan sumpah prajurit," pesannya.
Rakornis ini diikuti oleh 102 orang Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) dari Mabes TNI dan seluruh matra TNI. Selain membahas peningkatan kapasitas, Rakornis juga membahas kasus-kasus yang melibatkan oknum prajurit TNI. Danpuspom TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto menyatakan bahwa para Dansatpom telah cepat dan tanggap dalam menindak kasus-kasus tersebut. "Sekarang perkara-perkara tersebut sudah dilimpahkan kepada oditur militer untuk dilakukan proses persidangan," jelas Yusri.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang begitu pesat, POM TNI menyadari pentingnya peningkatan kemampuan dalam mendeteksi dan menangani kejahatan siber. Hal ini termasuk kemampuan untuk melacak pelaku kejahatan di dunia maya, mengamankan bukti digital, dan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya dalam menangani kasus-kasus cybercrime. Selain itu, POM TNI juga perlu meningkatkan kemampuan dalam menanggulangi penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.
Tantangan dan Solusi untuk POM TNI
- Cybercrime: Meningkatkan kemampuan deteksi dan penanggulangan kejahatan siber, termasuk pelatihan penggunaan teknologi forensik digital.
- Hoaks dan Ujaran Kebencian: Mengembangkan strategi komunikasi publik yang efektif untuk menangkal penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.
- Profesionalisme Prajurit: Memperkuat penegakan disiplin dan kode etik di lingkungan TNI untuk menjaga profesionalisme prajurit.
- Koordinasi Antar Lembaga: Memperkuat kerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan oknum TNI.
Rakornis POM TNI ini diharapkan dapat menghasilkan strategi dan rencana aksi yang konkret untuk meningkatkan kemampuan POM TNI dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan demikian, POM TNI dapat terus berperan sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib di lingkungan TNI, serta menjaga citra positif TNI di mata masyarakat.
Kesimpulannya, Rakornis POM TNI ini merupakan langkah penting dalam modernisasi dan peningkatan profesionalisme Polisi Militer TNI. Dengan fokus pada adaptasi teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, POM TNI siap menghadapi tantangan keamanan dan penegakan hukum di era digital.