Tragedi Kapal Tenggelam di Pantai Malabero: 7 Tewas, Puluhan Luka-luka
Kapal wisata yang membawa 104 penumpang tenggelam di Pantai Malabero, Bengkulu; tujuh orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Tragedi Kapal Tenggelam di Pantai Malabero, Bengkulu: Tujuh Orang Meninggal, Puluhan Luka-luka
Sebuah musibah laut terjadi pada Minggu petang di perairan Pantai Malabero, Bengkulu. Kapal Motor (KM) Tiga Putra yang membawa 104 penumpang dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero mengalami kecelakaan, mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, disebabkan oleh mesin kapal yang mati dan terjangan ombak besar yang mengakibatkan kapal bocor dan tenggelam.
Korban meninggal berasal dari berbagai daerah, termasuk Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Kota Bengkulu; Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, Bengkulu; serta Padang Utara, Sumatera Barat. Identitas tujuh korban yang meninggal dunia adalah Riska Nurjanah (28), Ratna Kurniati (28), Tesya (20), Nesya (27), Arva Richi Dekry (29), Yunita, dan Suantra. Polresta Bengkulu hingga kini masih melakukan pendataan korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah pendataan korban. "Fokus untuk melakukan pendataan, karena datanya masih belum pasti. Kita melakukan pendataan di rumah sakit maupun yang sudah keluar (dari rumah sakit). Yang jelas sampai saat ini yang meninggal di rumah sakit ada tujuh orang, lima di Rumah Sakit Bhayangkara dan dua orang di RSHD," ujar Kombes Pol Sudarno di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Korban dan Penanganan Medis
Sebanyak 20 korban yang dirawat di RSHD telah dipulangkan karena kondisinya membaik. Namun, sejumlah korban lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. Polresta Bengkulu terus melakukan pengecekan ulang data korban untuk memastikan jumlah korban selamat dan yang belum melapor. Operasi SAR akan dilanjutkan jika masih ada laporan korban yang belum ditemukan.
Para penumpang terdiri dari 98 wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tikus, satu nahkoda, dan lima anak buah kapal (ABK). Wisatawan berasal dari berbagai kelompok, termasuk dari Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan; Kabupaten Kepahiang; dan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Hal ini menyulitkan proses pendataan awal.
Proses pendataan yang dilakukan oleh pihak berwajib masih terus berlangsung untuk memastikan jumlah korban yang selamat dan memastikan tidak ada korban yang terlewatkan dalam pendataan.
Kronologi Kejadian dan Penyebab
Kapal KM Tiga Putra mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Saat berada di perairan Pantai Malabero, mesin kapal tiba-tiba mati. Kondisi ini diperparah oleh gelombang laut yang tinggi, mengakibatkan kapal bocor dan akhirnya tenggelam.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-kapal wisata yang beroperasi di perairan yang berpotensi mengalami cuaca buruk. Pengecekan rutin terhadap kondisi kapal dan kesiapan menghadapi kondisi darurat sangatlah penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pihak berwenang terus berupaya untuk mengumpulkan informasi selengkap mungkin terkait kejadian ini, termasuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dan memastikan semua korban mendapatkan penanganan yang tepat.
Polresta Bengkulu mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait korban untuk segera melapor ke posko yang telah didirikan.
Kesimpulan
Kecelakaan kapal di Pantai Malabero merupakan tragedi yang menyedihkan. Proses pendataan korban masih berlangsung, dan pihak berwenang terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada para korban dan keluarga mereka. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan keamanan dalam kegiatan wisata laut.