Tragedi Satu Keluarga di Musi Rawas: Meninggal Diduga Akibat Keracunan Gas CO
Satu keluarga di Musi Rawas, Sumatera Selatan, ditemukan meninggal dunia diduga akibat keracunan gas karbon monoksida dari genset di dalam rumah mereka.
Tragedi memilukan menimpa satu keluarga di Desa Muara Kati Baru I, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungutang, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Yayan Irama (38), Reni Hartati (35), dan dua anaknya, AN (6) dan AHI (12), ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 27 Februari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB. Satu anak lainnya, AAI (3), masih dalam perawatan intensif. Dugaan sementara, kematian mereka disebabkan oleh keracunan gas karbon monoksida (CO) dari mesin genset yang berada di dalam rumah.
Penemuan tragis ini bermula dari laporan ZN (63), mertua korban, yang tidak mendapat jawaban saat menghubungi korban melalui telepon pada Kamis siang. Sekitar pukul 17.30 WIB, saksi, SY, mengintip dari jendela rumah korban dan melihat tiga anak korban tergeletak tak berdaya. Pintu rumah yang terkunci dari dalam kemudian didobrak dengan bantuan warga setempat.
Di dalam rumah, ditemukan Yayan di pintu WC dalam posisi tiarap, Reni di kamar mandi tertelungkup, dan ketiga anaknya tergeletak di ruang keluarga. Seluruh korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Sobirin Muara Beliti. Sayangnya, Yayan dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit, disusul AN pada malam harinya, dan Reni pada Jumat siang. Anak bungsu, AAI, masih menjalani perawatan intensif dan menunjukkan perkembangan positif, meskipun belum sepenuhnya sadar.
Kronologi Kejadian dan Penanganan Polisi
Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah memasang garis polisi di kediaman korban. Proses penyelidikan tengah dilakukan untuk memastikan penyebab kematian. Berdasarkan keterangan saksi, genset yang berada di dalam rumah diduga menjadi sumber gas CO yang menyebabkan keracunan.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pemeriksaan medis juga dilakukan terhadap para korban di rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan organ dalam akibat zat kimia dan infeksi saluran pernapasan.
Kepala RSUD dr. Sobirin Muara Beliti, dr. H. Sopyan Hadi, Sp.B., FCSI, memperkirakan korban meninggal sekitar 3 hingga 6 jam sebelum ditemukan. Kondisi anak korban yang masih dirawat menunjukkan perbaikan, meskipun belum sepenuhnya pulih. Pihak rumah sakit terus memberikan perawatan medis terbaik.
Imbauan Kepada Masyarakat
AKBP Andi Supriadi mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan genset, terutama yang ditempatkan di dalam ruangan tertutup. Gas CO yang dihasilkan genset tidak terlihat dan tidak berbau, sehingga sangat berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar. Ventilasi yang baik sangat penting untuk mencegah terjadinya keracunan gas CO.
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang keselamatan dalam penggunaan peralatan yang berpotensi menghasilkan gas berbahaya. Penting untuk selalu memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah terjadinya hal serupa di masa mendatang. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.
Kesimpulan: Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam penggunaan genset dan perlunya ventilasi yang baik di dalam rumah untuk mencegah keracunan gas CO. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian keluarga tersebut.