Vaksin TB M72: Pemerintah Pastikan Uji Klinis Aman, Indonesia Prioritas Produksi
Pemerintah Indonesia menjamin keamanan uji klinis vaksin tuberkulosis (TB) M72 yang didanai Bill Gates, memastikan uji klinis tahap 3 berjalan lancar dan Indonesia diprioritaskan dalam produksi vaksin.
Jakarta, 10 Mei 2024 - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Hasan Nasbi, memberikan jaminan keamanan uji klinis vaksin tuberkulosis (TB) M72 yang didanai oleh yayasan Bill Gates di Indonesia. Uji klinis yang diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini telah memasuki fase ketiga setelah berhasil menyelesaikan fase pra-klinis, fase pertama, dan fase kedua.
Nasbi menjelaskan bahwa fokus uji klinis saat ini adalah melihat persentase keberhasilan pengobatan peserta, bukan lagi menguji keamanan vaksin. "Saat ini, fokus pengujian adalah untuk melihat persentase pemulihan peserta, bukan untuk menguji keamanan vaksin," ujarnya pada hari Sabtu. Ia menegaskan belum ada laporan efek negatif dari vaksin selama uji klinis berlangsung.
Uji klinis ini hanya melibatkan peserta yang memenuhi kriteria penelitian, terutama mereka yang menderita TB, bukan masyarakat umum. Prosesnya diawasi ketat oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, rumah sakit, dan universitas. "Banyak pihak yang memonitor standardisasi pelaksanaan uji klinis ini," tambah Nasbi. Keikutsertaan Indonesia dalam uji klinis ini juga bertujuan untuk mendapatkan prioritas dalam produksi vaksin M72 nantinya.
Tahap Uji Klinis dan Pengawasan Ketat
Kementerian Kesehatan sebelumnya melaporkan bahwa Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen peserta untuk uji klinis fase 3 vaksin TB M72. Sebanyak 2.095 peserta remaja dan dewasa telah bergabung dalam studi global yang juga dilakukan di Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Proses rekrutmen dan pelaksanaan uji klinis dilakukan dengan sangat hati-hati dan terukur.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, pada hari Kamis lalu juga menegaskan bahwa pengembangan vaksin ini didanai oleh Yayasan Gates. Ia menekankan bahwa semua uji klinis vaksin M72 di Indonesia dilakukan di bawah pengawasan ketat WHO, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, serta para ahli vaksin TB nasional dan global.
Pengawasan yang ketat ini memastikan kualitas dan keamanan uji klinis, sehingga hasil yang diperoleh dapat diandalkan. Hal ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya global untuk memberantas penyakit TB.
Semua proses dilakukan sesuai standar internasional dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam pelaksanaan uji klinis ini.
Target Eliminasi TB 2030
Keikutsertaan Indonesia dalam uji klinis vaksin M72 merupakan langkah strategis dalam upaya mencapai target eliminasi TB pada tahun 2030. Vaksin ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam mengatasi penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. "Ini adalah penyakit negara berkembang, sementara kita bertujuan menjadi negara maju," tambah Nasbi, menekankan pentingnya upaya ini bagi kemajuan Indonesia.
Dengan partisipasi aktif dan pengawasan yang ketat, Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan vaksin TB yang efektif dan aman, serta mendapatkan akses prioritas dalam produksinya. Hal ini akan mempercepat upaya eliminasi TB di Indonesia dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Uji klinis vaksin M72 ini merupakan bukti komitmen Indonesia dalam memerangi penyakit menular dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kerja sama internasional dan pengawasan yang ketat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Keberhasilan uji klinis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia dan negara-negara lain yang masih berjuang melawan penyakit TB. Indonesia berharap dapat menjadi contoh dalam pelaksanaan uji klinis vaksin yang aman dan efektif.