Wagub Banten Ajak Aparat Desa Proaktif Bantu Warga Miskin dan Disabilitas
Wagub Banten, A Dimyati Natakusumah, meminta aparat desa aktif membantu warga miskin, dhuafa, dan penyandang disabilitas, serta memastikan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Wakil Gubernur (Wagub) Banten, A Dimyati Natakusumah, menyerukan kepada seluruh aparatur desa di wilayah Banten untuk meningkatkan proaktivitas dalam memperhatikan nasib warga kurang mampu, dhuafa, dan penyandang disabilitas. Seruan ini disampaikan menyusul kunjungannya ke rumah Muhammad Soleman, seorang penyandang disabilitas di Kampung Rocek, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, pada Senin (24/3).
Dalam keterangan resmi yang diterima di Kota Serang pada Selasa (25/3), Wagub Dimyati menekankan pentingnya peran aktif aparat desa dalam memastikan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Ia menyatakan bahwa membantu warga yang membutuhkan merupakan kewajiban moral dan tanggung jawab seorang pemimpin, baik di dunia maupun di akhirat. "Kalau ada warga yang susah tolong diperhatikan. Dibantu. Kalau tidak mampu, silakan laporkan ke saya," tegas Wagub Dimyati.
Kunjungan Wagub Dimyati ke rumah Muhammad Soleman bukan sekadar kunjungan simpati, melainkan juga bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap warga yang membutuhkan. Dalam kunjungan tersebut, Wagub Dimyati memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada Soleman.
Perhatian Terhadap Warga Rentan
Wagub Dimyati menjelaskan bahwa inisiatif untuk mengunjungi dan membantu warga kurang mampu merupakan bagian dari komitmennya untuk memastikan kesejahteraan seluruh masyarakat Banten. Ia menyadari bahwa tanggung jawab seorang pemimpin tidaklah ringan, dan kewajiban untuk membantu warga yang membutuhkan merupakan bagian integral dari kepemimpinannya. "Oleh karena itu, saya terus berkeliling untuk mencari warga yang sekiranya butuh bantuan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wagub Dimyati berharap agar aparat desa dapat berperan sebagai garda terdepan dalam mengidentifikasi dan membantu warga yang membutuhkan bantuan. Dengan demikian, pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat desa, dan masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti warga miskin, dhuafa, dan penyandang disabilitas.
Kisah Muhammad Soleman: Disabilitas yang Berjuang Sendirian
Muhammad Soleman (55), penerima bantuan RTLH, mengungkapkan rasa harunya atas kunjungan dan bantuan yang diberikan Wagub Banten. "Terima kasih tak terhingga kepada Bapak Wagub Banten yang telah memberikan perhatian sangat besar kepada saya. Ini sangat membantu dan memberikan banyak manfaat," katanya dengan penuh rasa syukur.
Soleman menceritakan bahwa sejak kecelakaan yang membuatnya lumpuh 30 tahun lalu, kehidupannya berubah drastis. Ia yang dulunya aktif berdagang, kini hanya mampu berdiam diri di rumahnya yang sederhana. Kehilangan istri dan anak beberapa tahun kemudian semakin menambah beban hidupnya.
Soleman kini hidup sendiri dan mengandalkan penghasilan dari merakit golok untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Penghasilannya yang tak menentu hanya cukup untuk kebutuhan dasar, apalagi untuk merenovasi rumahnya yang sudah tidak layak huni. "Sejak saat ini saya tinggal sendiri. Mau ngapa-ngapain sendiri dengan penuh keterbatasan," ujarnya.
Kisah Soleman menjadi contoh nyata dari banyak warga yang membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah dan masyarakat. Bantuan RTLH yang diberikan Wagub Dimyati diharapkan dapat sedikit meringankan beban dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Kejadian ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk lebih peduli dan proaktif dalam membantu warga kurang mampu dan penyandang disabilitas di Banten.