Wakil Ketua Komisi III DPR Dukung Polisi Usut Dalang Ricuh Demo Buruh Semarang
Wakil Ketua Komisi III DPR, Dede Indra Permana, mendukung kepolisian mengusut tuntas dalang kericuhan dalam aksi buruh di Semarang pada 1 Mei 2025, termasuk pendanaan dan aktor intelektual di baliknya.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana, menyatakan dukungannya terhadap upaya Kepolisian dalam mengungkap dalang di balik kericuhan yang terjadi saat aksi peringatan Hari Buruh di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 1 Mei 2025. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Dede usai memimpin kunjungan Komisi III DPR ke Polda Jawa Tengah di Semarang, Kamis lalu. Kejadian ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan keamanan dalam demonstrasi.
Dede menekankan pentingnya mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat, baik perusuh maupun aktor intelektual yang berada di balik aksi tersebut. "Usut Anarko atau perusuh dalam aksi buruh di Semarang, usut pendanaannya, usut siapa yang mendalangi," tegas Dede. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Komisi III DPR untuk memastikan keadilan dan mencegah terulangnya insiden serupa.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya kericuhan tersebut dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Jawa Tengah. Dede meminta agar kepolisian bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap kasus ini, serta memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Pernyataan ini sekaligus menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban umum.
Polda Jateng Diapresiasi, Usut Tuntas Para Perusuh
Dede Indra Permana memberikan apresiasi kepada Kepolisian atas kinerja profesionalnya dalam mengamankan aksi Hari Buruh di Semarang. Ia menilai bahwa pihak kepolisian telah bertindak dengan bijak dan memberikan toleransi kepada para peserta aksi, tanpa menunjukkan arogansi. Sikap ini dianggap penting dalam menjaga hubungan baik antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
Lebih lanjut, Dede juga meyakini bahwa kepolisian telah memiliki strategi dan terobosan untuk mengatasi masalah premanisme dan kerusuhan yang mengganggu ketertiban umum. Hal ini menunjukkan kepercayaan Komisi III DPR terhadap kemampuan kepolisian dalam menangani berbagai bentuk gangguan keamanan.
Komisi III DPR berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik penyelenggara aksi maupun aparat keamanan, untuk senantiasa mengedepankan dialog dan musyawarah dalam penyelesaian setiap permasalahan. Komitmen ini menunjukkan pentingnya proses demokrasi yang damai dan tertib.
Kronologi Ricuh Aksi Buruh Semarang
Kericuhan dalam aksi Hari Buruh di Semarang bermula dari aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan. Situasi memanas setelah diduga muncul provokasi dari sekelompok massa yang mengenakan pakaian hitam di tengah-tengah para buruh. Kelompok berpakaian hitam ini kemudian bergabung dengan massa aksi.
Kericuhan pecah ketika kelompok buruh hendak membubarkan diri setelah menyelesaikan aksi. Polrestabes Semarang telah menetapkan enam tersangka yang diduga sebagai perusuh dalam aksi tersebut. Penangkapan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini.
Polisi membubarkan aksi tersebut untuk mencegah meluasnya kericuhan dan menjaga keamanan dan ketertiban umum. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi keselamatan para demonstran dan masyarakat sekitar.
Proses hukum terhadap para tersangka akan terus berlanjut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kesimpulan
Dukungan Wakil Ketua Komisi III DPR terhadap pengusutan tuntas dalang kericuhan demo buruh di Semarang menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum. Penegakan hukum yang tegas dan transparan diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang serta memastikan keadilan bagi semua pihak.