Wali Kota Batam Ajak 2.400 Wanita Tani Tanam Cabai, Kendalikan Inflasi!
Wali Kota Batam mengajak 2.400 wanita tani untuk budidaya cabai di pekarangan rumah guna menekan inflasi dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengajak 2.400 perempuan yang tergabung dalam 80 Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk berpartisipasi dalam program pengendalian inflasi melalui penanaman cabai di pekarangan rumah. Inisiatif ini diluncurkan di Batam, Kepulauan Riau pada Selasa, 7 Mei 2024. Gerakan ini dinilai sangat penting mengingat keterbatasan lahan pertanian di Batam. Program ini diharapkan mampu menekan harga cabai yang seringkali mengalami kenaikan signifikan, sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga para wanita tani.
Amsakar Achmad menekankan urgensi program ini, mengingat inflasi dan kenaikan harga komoditas, terutama cabai, menjadi perhatian utama pemerintah kota dan Kementerian Dalam Negeri. "Kegiatan ini saya nilai memiliki urgensi besar karena Batam tidak memiliki lahan untuk pertanian. Yang selalu menjadi perhatian kami dan perhatian Kementerian Dalam Negeri yakni inflasi dan kenaikan harga komoditas, terutama cabai," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis, menjelaskan potensi produksi yang signifikan jika program ini berjalan optimal. Jika setiap ibu menanam 20 polybag cabai, potensi produksi bisa mencapai 40 ton. Target ke depan bahkan lebih besar, yaitu melibatkan 10.000 ibu-ibu dalam lima tahun mendatang.
Program Pertanian Perkotaan untuk Tekan Inflasi
Program ini tidak hanya fokus pada penanaman cabai, tetapi juga mencakup sayuran cepat panen seperti kangkung dan bayam. Cabai, misalnya, memiliki waktu panen sekitar dua bulan, dengan hasil rata-rata satu kilogram per polybag dalam enam bulan. Bantuan berupa benih, polybag, pestisida, tanah, semprotan, dan pupuk akan diberikan pada bulan Juni mendatang.
Pendampingan intensif akan diberikan oleh petugas DKPP Batam, dengan rasio satu petugas untuk setiap KWT. Satu petugas dapat menangani hingga 12 kelompok. "Kami tidak ingin ibu-ibu cuma diberi bantuan benih dan pupuk lalu ditinggal. Tapi kami bantu, kami latih, dan kami awasi sampai bisa panen," jelas Mardanis.
Wali Kota Batam juga menegaskan bahwa program ini memiliki dampak langsung terhadap pengendalian inflasi daerah. "Kegiatan ini bukan hanya solusi ekonomi rumah tangga, tapi juga kontribusi nyata untuk stabilitas harga di Batam," ujar Amsakar Achmad. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik bagi perekonomian rumah tangga maupun stabilitas harga komoditas di Kota Batam.
Dukungan dan Pendampingan untuk Wanita Tani
Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap keberhasilan program ini. Selain bantuan sarana dan prasarana, pendampingan teknis secara berkala akan diberikan kepada para wanita tani. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar program berjalan efektif dan menghasilkan hasil yang optimal.
Dengan melibatkan 2.400 wanita tani sebagai ujung tombak, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam upaya pengendalian inflasi di Batam. Langkah ini juga sekaligus memberdayakan perempuan dalam sektor pertanian dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Program ini merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berinovasi dalam mengatasi masalah ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi, dengan melibatkan peran aktif masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Kesimpulan
Program penanaman cabai di pekarangan rumah yang digagas oleh Wali Kota Batam merupakan langkah strategis dalam upaya pengendalian inflasi dan pemberdayaan ekonomi keluarga. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif para wanita tani, program ini berpotensi besar untuk berhasil dan memberikan dampak positif bagi Kota Batam.