Wamen KP2MI dan Wali Kota Makassar Bahas Peluang Kerja Migran: Sinergi untuk Kesuksesan
Wamen KP2MI dan Wali Kota Makassar berkolaborasi membuka peluang kerja bagi pekerja migran asal Makassar, memastikan proses imigrasi aman dan sesuai prosedur, serta memberikan pelatihan keterampilan.
Makassar, 19 Maret 2024 (ANTARA) - Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Cristina Ariyani, bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, mengadakan pertemuan penting membahas peluang kerja bagi pekerja migran asal Kota Makassar. Pertemuan tersebut juga membahas strategi untuk memastikan proses imigrasi yang aman dan sesuai prosedur bagi para pekerja migran. Inisiatif ini bertujuan untuk melindungi dan memberdayakan pekerja migran asal Makassar.
Dalam keterangannya di Makassar, Rabu, Wamen KP2MI Cristina Ariyani menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi pekerja migran dan membuka akses kerja yang lebih luas. "Tugas kami memastikan pekerja migran tidak dieksploitasi dan memiliki kompetensi sebelum berangkat. Ini penting agar mereka bisa bekerja dengan aman dan mendapatkan hak-haknya," tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi para pekerja migran.
Wamen Ariyani juga menyoroti kontribusi signifikan pekerja migran terhadap perekonomian daerah melalui remitansi. Beliau menekankan perlunya pembekalan keterampilan bagi para pekerja migran agar mereka dapat bekerja di sektor yang lebih baik dan mendapatkan penghasilan yang layak. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kesejahteraan pekerja migran.
Peluang Kerja dan Dukungan Pemerintah Daerah
Wamen KP2MI telah memetakan berbagai peluang kerja di luar negeri yang dapat diakses oleh warga Makassar, terutama di sektor kesehatan, perhotelan, dan industri teknis. Pihaknya telah melakukan diskusi dengan berbagai pihak di luar negeri dan mengunjungi beberapa institusi pendidikan di Makassar untuk melihat kesiapan tenaga kerja. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan dan memfasilitasi pekerja migran.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyatakan dukungan penuh terhadap upaya KP2MI. Ia menjelaskan bahwa program Creative Hub, program strategis Pemkot Makassar, akan berperan penting dalam membekali calon pekerja migran dengan keterampilan yang dibutuhkan. "Pemkot Makassar siap mendukung dengan menyiapkan tenaga kerja berkualitas. Kami memiliki Creative Hub sebagai pusat pelatihan keterampilan bagi anak-anak muda untuk bekerja di dalam maupun luar negeri serta mendorong bukanya usaha," jelasnya.
Pemkot Makassar juga berencana untuk bekerja sama dengan pihak swasta guna meningkatkan kapasitas calon pekerja migran. Selain itu, Wali Kota Munafri berencana bertemu dengan Konsulat Jenderal Australia untuk membahas strategi kerja sama dalam meningkatkan peluang kerja bagi warga Makassar di luar negeri. "Kami juga akan memperkuat edukasi dan sosialisasi tentang migrasi aman melalui berbagai kanal informasi, termasuk media sosial dan komunitas lokal," tambahnya.
Peran Pemerintah Daerah dalam Perlindungan Pekerja Migran
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, turut menyoroti pentingnya regulasi yang lebih jelas bagi mahasiswa dan pemuda yang ingin bekerja di luar negeri. Beliau mengungkapkan kebingungan yang sering dialami mahasiswa akibat regulasi yang tumpang tindih, yang berpotensi membuat mereka menjadi korban birokrasi rumit atau praktik ilegal.
Aliyah mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah memperkuat regulasi dan menyediakan pendampingan bagi calon pekerja migran sejak pendaftaran hingga mereka bekerja di luar negeri. "Kita harus memastikan mereka mendapat perlindungan hukum yang jelas agar tidak menjadi korban penipuan atau eksploitasi," tegasnya. Pernyataan ini menekankan pentingnya perlindungan hukum dan pengawasan ketat terhadap proses migrasi.
Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran Indonesia, Abri Danar Prabawa; Direktur Penempatan Pemerintah, Dra. Dyah Rejekiningrum; Kepala BP3MI Sulsel, Susanto Darmah Saputra; serta jajaran OPD terkait. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam upaya melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia.
Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah ini diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih terintegrasi dan efektif dalam melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia, memastikan mereka mendapatkan kesempatan kerja yang layak dan aman di luar negeri, serta berkontribusi positif bagi perekonomian daerah dan nasional.