ASUS Indonesia: Penjualan B2B dan B2G Melonjak 150 Persen di Kuartal I 2025
ASUS Indonesia mengumumkan peningkatan penjualan produk Expert Series di segmen B2B dan B2G hingga 150 persen pada kuartal pertama 2025, didorong oleh peningkatan permintaan dari sektor pemerintahan dan bisnis.
ASUS Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan yang signifikan pada segmen pasar Business to Business (B2B) dan Business to Government (B2G) di kuartal pertama tahun 2025. Kenaikan penjualan lini produk Expert Series, yang meliputi ExpertBook (laptop) dan ExpertCenter (PC), mencapai angka impresif: 150 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini diumumkan langsung oleh pihak ASUS Indonesia di Batam pada tanggal 8 Mei 2025.
Menurut Aldy Ramadiansyah, Country Commercial Product Marketing ASUS Indonesia, "Kalau B2B secara keseluruhan, dari tahun ke tahun itu naik sekitar 150 persen, tapi kalau itu tidak hanya (sektor) pemerintahan saja tapi juga termasuk perusahaan." Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh sektor pemerintahan, tetapi juga oleh peningkatan permintaan dari berbagai sektor bisnis lainnya.
Salah satu faktor kunci di balik kesuksesan ini adalah pemesanan massal dari salah satu bank pelat merah. Pemesanan tersebut mencapai angka yang cukup besar, berkisar antara 8.000 hingga 12.000 unit komputer ASUS. Selain itu, transaksi berulang (recurring) dari sejumlah klien korporasi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan penjualan.
Strategi ASUS dalam Membidik Pasar B2B dan B2G
Keberhasilan ASUS dalam menguasai pasar B2B dan B2G tidak terlepas dari strategi yang terarah. Salah satu faktor penting adalah pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen untuk berbagai produk Expert Series. Hal ini memungkinkan ASUS untuk lebih agresif dalam menargetkan sektor pemerintahan.
"TKDN di atas 40 persen sudah kami capai sejak tahun lalu, dan kami terus perluas ke lini produk terbaru seperti 'Expert Series'," tambah Aldy. Dengan TKDN yang tinggi, produk-produk ASUS semakin kompetitif dan memenuhi persyaratan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
ASUS juga telah meningkatkan kapasitas produksi lokal. Produk-produk Expert Series yang diluncurkan di Batam, Kepulauan Riau, dirakit di fasilitas manufaktur PT Sat Nusapersada Tbk. Langkah ini tidak hanya meningkatkan TKDN, tetapi juga mendukung perekonomian lokal.
Tidak hanya fokus pada produksi, ASUS juga memberikan perhatian khusus pada layanan purna jual. Layanan purna jual yang andal dan komprehensif sangat penting untuk menjamin operasional jangka panjang instansi pemerintah.
Peraturan Pemerintah dan Dampaknya terhadap Penjualan
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres No 16 Tahun 2018 tentang PBJ Pemerintah juga berperan penting dalam mendorong penjualan ASUS di segmen B2G. Peraturan ini mewajibkan pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan BUMD untuk memprioritaskan produk dengan TKDN dan Produk Dalam Negeri (PDN) tertentu.
Dengan adanya peraturan ini, produk-produk ASUS yang telah memenuhi persyaratan TKDN menjadi pilihan yang lebih menarik bagi instansi pemerintah. Hal ini semakin memperkuat posisi ASUS di pasar B2G dan berkontribusi pada peningkatan penjualan yang signifikan.
Produk-produk ASUS untuk sektor pemerintahan dibedakan dengan kode “G” yang berarti “Government”, dan produk ini tidak dijual di pasar B2C. Strategi ini menunjukkan komitmen ASUS dalam memenuhi kebutuhan spesifik sektor pemerintahan.
Kesimpulan
Peningkatan penjualan ASUS di segmen B2B dan B2G hingga 150 persen pada kuartal I 2025 merupakan bukti kesuksesan strategi yang terintegrasi, yang meliputi pencapaian TKDN tinggi, peningkatan produksi lokal, layanan purna jual yang andal, dan dukungan dari kebijakan pemerintah. Hal ini menunjukkan potensi besar pasar B2B dan B2G di Indonesia dan komitmen ASUS untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar tersebut.