Jangan Langsung Tidur Setelah Sahur, Ini Kata Dokter Spesialis!
Dokter Spesialis Olahraga menyarankan untuk tidak langsung tidur setelah sahur agar terhindar dari gangguan pencernaan dan asam lambung naik. Atur waktu istirahat agar tetap cukup tidur selama Ramadhan.
Jakarta, 10 Maret 2024 (ANTARA) - Sebuah anjuran penting disampaikan oleh dr. Andhika Respati, Spesialis Kedokteran Olahraga, terkait kebiasaan tidur setelah sahur. Beliau menyarankan agar masyarakat tidak langsung tidur setelah santap sahur karena dapat mengganggu proses pencernaan dan memicu masalah kesehatan lainnya. Hal ini disampaikannya melalui wawancara dengan ANTARA di Jakarta.
Menurut dr. Andhika, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan yang dikonsumsi. Tidur langsung setelah sahur dapat menghambat proses pencernaan ini. "Kalau kita habis makan kan butuh waktu untuk mencerna makanan kita. Jadi kalau kita langsung tidur (usai sahur) dikhawatirkan nanti mengganggu pencernaan," jelasnya.
Bahaya lain yang mengintai adalah peningkatan risiko naiknya asam lambung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD). Tidur setelah makan dapat meningkatkan tekanan di lambung, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Tips Mengatur Waktu Istirahat Selama Ramadhan
Meskipun waktu tidur mungkin berkurang selama bulan Ramadhan, dr. Andhika menekankan pentingnya menjaga pola istirahat yang teratur. Ia menyarankan agar masyarakat membiasakan diri tidur lebih awal, misalnya sekitar pukul 21.00 WIB, setelah melaksanakan shalat Tarawih. Dengan begitu, mereka masih memiliki waktu tidur yang cukup sebelum bangun sahur.
"Jadi harusnya tidur jam 21.00 kalau bisa dibiasakan itu nggak mungkin di bulan puasa. Jadi jam 21.00 tidur, jam 3 dini hari bangun (untuk persiapan memasak sahur). Masih aman-aman saja apalagi kalau jam bangun jam 4 pagi ya kalau nggak masak," jelas dr. Andhika.
Jika waktu tidur malam masih kurang, tidur siang dapat menjadi alternatif untuk mengatasi rasa kantuk. Namun, dr. Andhika mengingatkan bahwa tidur siang tidak dapat sepenuhnya menggantikan tidur malam. "Jadi tidur siang itu tidak didesain untuk menggantikan tidur malam," tegasnya.
Untuk mengatasi kekurangan tidur, dr. Andhika menyarankan untuk memaksimalkan waktu tidur di hari berikutnya dan mengonsumsi nutrisi yang cukup untuk membantu tubuh pulih dengan baik. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah puasa.
Kesimpulannya, menjaga pola tidur yang teratur dan menghindari tidur langsung setelah sahur merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah masalah asam lambung selama bulan Ramadhan. Dengan mengatur waktu istirahat dan mengonsumsi nutrisi yang cukup, kita dapat tetap sehat dan bersemangat menjalankan ibadah puasa.