Kasus Diabetes Tipe 1 pada Anak di Indonesia: Banyak yang Belum Terdiagnosis
Ketua IDAI mengungkapkan banyak kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak di Indonesia yang belum terdiagnosis, sehingga anak-anak baru terdeteksi dalam kondisi kritis.
Jakarta, 29 April 2024 - Sebuah fakta mengejutkan terungkap mengenai kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak di Indonesia. Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menyampaikan bahwa sebagian besar kasus diabetes tipe 1 pada anak belum terdiagnosis. Hal ini disampaikan dalam seminar pengelolaan diabetes tipe 1 pada anak yang berlangsung di Jakarta. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena anak-anak baru terdeteksi menderita diabetes ketika sudah dalam kondisi yang sangat parah.
Diabetes melitus tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang berbeda dengan diabetes tipe 2. Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel beta di pankreas. Sel-sel inilah yang bertanggung jawab memproduksi insulin, hormon penting untuk mengatur kadar gula darah. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, atau bahkan sama sekali tidak memproduksi insulin, sehingga kadar gula darah menjadi sangat tinggi.
Dokter Piprim menjelaskan, "Masalahnya adalah masih banyak kasus DM tipe 1 ini yang tidak terdiagnosis atau salah diagnosis. Jadi, anak-anak yang terdeteksi diabetes ini dalam kondisi yang sudah berat, biasanya karena koma, dia masuk karena ketoasidosis, baru dia ketahuan." Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan karena dapat mengancam nyawa anak-anak. Penanganan dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Deteksi Dini dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Dokter Piprim menekankan pentingnya skrining untuk mendeteksi dini diabetes melitus tipe 1 pada anak. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius dan memberikan penanganan yang tepat sejak awal. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk penanganan diabetes pada anak juga sangat dibutuhkan, terutama di daerah-daerah.
Anak-anak yang didiagnosis menderita diabetes melitus tipe 1 membutuhkan suntikan insulin seumur hidup. Oleh karena itu, akses terhadap layanan penanganan diabetes melitus tipe 1 pada anak di berbagai daerah di Indonesia perlu ditingkatkan secara signifikan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sistem kesehatan Indonesia.
Untuk mendukung peningkatan layanan tersebut, IDAI secara aktif memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petugas kesehatan di puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan menangani kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan utama dalam penanganan diabetes tipe 1 pada anak adalah keterlambatan diagnosis. Banyak anak yang baru terdiagnosis ketika sudah mengalami komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetikum, yang merupakan kondisi darurat medis. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala-gejala diabetes tipe 1 pada anak.
Gejala diabetes tipe 1 pada anak dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum meliputi sering buang air kecil, haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan mudah merasa lapar. Jika orang tua mengamati gejala-gejala ini pada anak mereka, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
IDAI berharap dengan adanya peningkatan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan, semakin banyak anak dengan diabetes tipe 1 yang dapat terdiagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini. Hal ini akan membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak penderita diabetes tipe 1.
Langkah-langkah yang dilakukan IDAI, seperti pelatihan dan pendampingan kepada tenaga kesehatan, merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah ini. Namun, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan industri kesehatan, untuk memastikan akses yang merata terhadap layanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh anak-anak di Indonesia.
Kesimpulannya, deteksi dini dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai merupakan kunci dalam penanganan diabetes melitus tipe 1 pada anak. Upaya bersama dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak di Indonesia dapat hidup sehat dan terbebas dari ancaman komplikasi diabetes.