Kemkominfo dan GAMKI: Bergerak Bersama Wujudkan Literasi Digital Inklusif
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berkolaborasi dengan GAMKI untuk menciptakan gerakan literasi digital inklusif bagi perempuan, anak-anak, dan UMKM, guna menghadapi tantangan digitalisasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) resmi menjalin kerja sama untuk membangun gerakan literasi digital yang inklusif. Kolaborasi ini diluncurkan di Jakarta pada 9 Mei 2024 dan bertujuan untuk menjangkau kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Inisiatif ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk memastikan transformasi digital di Indonesia tidak hanya sekadar terhubung, tetapi juga aman, memberdayakan, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam memperluas jangkauan program literasi digital dan meningkatkan pengawasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Ia menyatakan, "Tantangan komunikasi ada pada bagaimana kita menyampaikan langsung program-program ini kepada konstituen."
Percepatan digitalisasi yang pesat di Indonesia menimbulkan kesenjangan digital. Banyak kelompok rentan yang belum mendapatkan edukasi digital memadai untuk memanfaatkan ruang digital dengan aman dan nyaman. Oleh karena itu, kemitraan strategis antara Kemkominfo dan GAMKI difokuskan pada tiga pilar utama: perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan daring, penguatan ekonomi digital UMKM, dan pengembangan talenta digital muda di seluruh Indonesia.
Perlindungan Perempuan, Anak, dan UMKM di Era Digital
Kemkominfo menegaskan bahwa literasi digital bukan lagi program tambahan, melainkan fondasi utama transformasi digital yang aman, adil, dan berkelanjutan. Meutya Hafid menambahkan, "Kita ingin konektivitas digital bukan hanya soal akses, tetapi juga pemanfaatan yang positif. Karena itu, literasi digital menjadi kunci agar masyarakat tidak justru menjadi korban, seperti dalam kasus judi online atau kekerasan daring."
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah melindungi perempuan dan anak dari kekerasan daring. GAMKI, yang telah aktif dalam isu perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan seksual, akan memperluas jangkauan advokasi mereka ke ranah digital. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi kelompok rentan ini.
Selain itu, kolaborasi ini juga bertujuan untuk memberdayakan UMKM melalui penguatan ekonomi digital. Kemkominfo mendukung inisiatif GAMKI untuk mengembangkan lokapasar khusus bagi UMKM binaan mereka, dengan menyediakan pelatihan, akses beasiswa talenta digital, dan koneksi ke berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan Talenta Digital Muda
Pengembangan talenta digital muda juga menjadi fokus utama dalam kemitraan ini. Kemkominfo dan GAMKI berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendidikan digital kepada generasi muda di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh program pemerintah. Hal ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang cakap digital dan siap menghadapi tantangan di era digital.
Ketua Umum GAMKI, Sahat MP Sinurat, menyambut positif kolaborasi ini dan menyatakan kesiapan organisasinya untuk turun langsung ke masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum tersentuh program literasi digital pemerintah. Ia mengatakan, "Selama ini kami sudah bergerak di isu perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan seksual. Namun, tantangannya kini lebih besar karena merambah ruang digital. Kami siap bersinergi agar ruang digital Indonesia makin aman dan berdaya."
Kemitraan antara Kemkominfo dan GAMKI akan diresmikan melalui Nota Kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani pada akhir Mei 2024 di Solo, Jawa Tengah, setelah Rapat Kerja Nasional dan Rapat Pimpinan Nasional GAMKI.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas dan aman dalam berdigital. Dengan menggandeng organisasi masyarakat seperti GAMKI, pemerintah berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memastikan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.