Wamen Pariwisata Tinjau Bandara Lombok, Pastikan Layanan Mudik Lebaran Optimal
Wakil Menteri Pariwisata meninjau Bandara Internasional Lombok untuk memastikan kenyamanan dan pelayanan optimal bagi wisatawan dan pemudik Lebaran 2025.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau yang akrab disapa Ni Luh Puspa melakukan peninjauan langsung ke Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Senin (24/3). Peninjauan ini bertujuan memastikan pelayanan optimal bagi pengunjung dan wisatawan selama masa mudik Lebaran 2025. Langkah ini diambil mengingat Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi banyak wisatawan, sehingga kenyamanan pengguna jasa bandara menjadi prioritas utama.
Wamenpar menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelayanan bandara. "Bandara ini adalah pintu kedatangan banyak wisatawan dan pengunjung. Ini harus dipantau dengan baik, jangan sampai ada hal-hal yang tidak nyaman karena kita menginginkan mudik tenang dan menyenangkan," tegas Ni Luh Puspa seperti dikutip dalam siaran pers Kementerian Pariwisata. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pengalaman mudik yang positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, posko mudik terpadu telah disiapkan di Bandara Internasional Lombok. Posko yang beroperasi mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 ini melibatkan 325 personel gabungan. Personel tersebut terdiri dari 285 petugas PT Angkasa Pura Indonesia dan 40 petugas gabungan dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, Polri, Imigrasi, Bea Cukai, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan. Kehadiran posko ini diharapkan dapat memperlancar proses kedatangan dan keberangkatan penumpang serta memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik.
Layanan Bandara dan Antisipasi Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran 2025
Dengan adanya posko terpadu, pihak bandara dapat menyiapkan skema untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode mudik. Ni Luh Puspa menjelaskan, "Dengan adanya posko ini, pihak bandara bisa menyiapkan skema untuk mengantisipasi penumpang-penumpang maupun akses keluar di Bandara Lombok." Hal ini menunjukkan kesiapan bandara dalam menghadapi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan selama musim mudik Lebaran.
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pergerakan orang selama libur Lebaran 2025 mencapai angka yang fantastis, yaitu 146,48 juta orang. Angka ini setara dengan sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Prediksi ini menunjukkan besarnya mobilitas penduduk selama periode liburan Lebaran.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran) dengan pergerakan orang mencapai 12,1 juta jiwa. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6 April 2025 (H+5 Lebaran) dengan pergerakan orang mencapai 31,49 juta jiwa. Data ini menunjukkan pentingnya antisipasi dan persiapan yang matang dari berbagai pihak terkait.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi, moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk mudik adalah mobil pribadi (23 persen), diikuti bus (16,9 persen), kereta api antarkota (16,1 persen), pesawat terbang (13,5 persen), dan sepeda motor (8,7 persen). Data ini memberikan gambaran mengenai pilihan moda transportasi yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia saat mudik Lebaran.
Peninjauan Wamenpar ke Bandara Lombok ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memastikan kelancaran dan kenyamanan mudik Lebaran 2025. Dengan persiapan yang matang dan koordinasi antar instansi terkait, diharapkan mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat Indonesia.