Lampu Padam di Stadion Brawijaya: MCCB Jadi Biang Keladi
Pemadaman lampu di Stadion Brawijaya saat pertandingan Persik Kediri vs Persis Solo disebabkan oleh masalah pada MCCB, alat pemutus sirkuit yang melindungi jaringan listrik stadion.
Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, menjadi saksi bisu insiden pemadaman lampu saat pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri melawan Persis Solo, Jumat malam. Kejadian ini terjadi di menit-menit krusial pertandingan yang berakhir imbang 0-0. Namun, apa penyebabnya? Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persik Kediri memberikan penjelasannya.
Penyebab Pemadaman: Masalah pada MCCB
Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, menjelaskan bahwa pemadaman lampu disebabkan oleh masalah pada Molded Case Circuit Breaker (MCCB). MCCB merupakan alat pemutus sirkuit yang berfungsi melindungi jaringan listrik dari korsleting, arus berlebih, dan gangguan listrik lainnya. Lokasi MCCB berada di area Stadion Brawijaya.
"Kami selalu bekerjasama dengan PLN. Ada petugas PLN yang jaga trafo besar dan jaga di sini. Setelah kami konfirmasi penyebab kematian (aliran listrik pada lampu stadion) terlepas," jelas Tri Widodo.
Petugas PLN yang sigap langsung menuju lokasi MCCB dan memperbaiki kerusakan tersebut. Proses perbaikan relatif cepat, hanya membutuhkan waktu dua menit untuk menghubungkan kembali daya. Namun, karena lampu stadion menggunakan sistem konvensional, bukan LED, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit lagi hingga seluruh lampu kembali menyala.
Penjelasan PLN dan Kondisi MCCB
Menurut keterangan PLN, ada dua kemungkinan penyebab MCCB terlepas: beban daya yang melebihi kapasitas atau pemutusan sengaja. "Penyampaian PLN, lepas dayanya terlalu melebihi kapasitas atau dilepas, disengaja. Tapi selama ini belum pernah lepas, sejak 2004 baru 2025 ini lepas. MCCB nya itu. Seperti handel, didorong sudah mati," ungkap Tri Widodo.
Panpel Persik Kediri mengaku tidak mengetahui pasti apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden ini. Boks MCCB sendiri tidak terkunci, sehingga siapa pun berpotensi membukanya.
Dampak dan Klasemen Sementara
Insiden pemadaman lampu ini tentu saja sempat mengganggu jalannya pertandingan. Selain pemadaman lampu, pertandingan juga diwarnai dengan satu gol Persik yang dianulir VAR dan satu kartu merah. Meskipun demikian, pertandingan tetap berjalan hingga selesai.
Hasil imbang ini membuat Persik Kediri berada di peringkat ke-7 klasemen sementara Liga 1 dengan 33 poin, sementara Persis Solo di peringkat ke-17 dengan 18 poin.
Kesimpulan
Insiden pemadaman lampu di Stadion Brawijaya menjadi sorotan. Meskipun masalah teknis pada MCCB menjadi penyebab utamanya, kejadian ini tetap menjadi perhatian untuk memastikan keamanan dan kelancaran pertandingan di masa mendatang. Pentingnya sistem pengamanan yang lebih baik dan perawatan rutin pada infrastruktur stadion menjadi poin penting yang perlu dipertimbangkan.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi yang lebih modern dan handal di stadion sepak bola, seperti penggunaan lampu LED yang lebih efisien dan tahan lama. Hal ini akan meminimalisir risiko gangguan listrik dan memastikan kenyamanan penonton selama pertandingan.