Persebaya Surabaya Gagal Raih Poin Penuh, Penyelesaian Akhir Jadi Masalah Utama
Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, menyoroti penyelesaian akhir sebagai kendala utama timnya setelah bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang di Liga 1 Indonesia 2024-2025.
Surabaya, 12 Mei 2024 - Persebaya Surabaya kembali gagal meraih kemenangan setelah bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang dalam laga pekan ke-32 Liga 1 Indonesia 2024-2025 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (11/5). Asisten pelatih Persebaya, Uston Nawawi, mengungkapkan bahwa penyelesaian akhir menjadi kendala utama yang menyebabkan timnya gagal mengamankan poin penuh. Kejadian ini menandai tiga kali imbang beruntun bagi Persebaya.
Uston, dalam konferensi pers pasca pertandingan, menyatakan, "Ya, lagi-lagi itu (penyelesaian akhir-red). Kami akan evaluasi dan perbaiki dalam latihan. Sudah tiga kali imbang, jadi kami akan fokus lagi untuk meraih poin penuh di dua laga terakhir."
Meskipun kecewa dengan hasil imbang, Uston tetap memberikan apresiasi kepada para pemain atas kerja keras dan penampilan maksimal mereka. Ia menekankan bahwa seluruh tim memiliki tekad kuat untuk menang, terutama saat bermain di kandang sendiri. "Semua ingin menang, tidak ada yang ingin kalah. Apalagi ini di rumah kami sendiri," ujar mantan gelandang tim nasional Indonesia tersebut.
Analisis Penyelesaian Akhir dan Keputusan Wasit
Uston enggan berkomentar lebih lanjut mengenai keputusan wasit yang menganulir gol Dejan Tumbas karena offside, menyerahkan sepenuhnya pada keputusan VAR. "Saya tidak mau komentar soal wasit. VAR menyatakan offside, kita bisa apa," tegas Uston. Pernyataan ini menunjukkan sikap sportifitas dan penerimaan atas keputusan teknologi VAR.
Kapten tim Persebaya, Bruno Moreira, juga mengakui kesulitan yang dihadapi timnya, terutama di babak pertama yang terganggu oleh kondisi cuaca. "Pertandingan sulit, terutama di awal karena hujan. Tapi kami tetap berusaha untuk meraih tiga poin. Semua orang kecewa karena bermain di kandang, tapi tidak bisa menang," ungkap Bruno.
Bruno menekankan pentingnya evaluasi atas sejumlah peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol. Ia berharap hal tersebut tidak terulang di dua pertandingan tersisa. "Kami kehilangan banyak peluang, dan itu tidak boleh sering terjadi. Kami tahu kadang hal itu bisa terjadi, tapi tidak boleh menjadi kebiasaan," ujar pemain asal Brasil tersebut. Ia menambahkan bahwa cuaca buruk bukan alasan utama kegagalan tim, karena sebagai pemain profesional, mereka harus siap dalam segala kondisi.
Evaluasi dan Fokus ke Laga Mendatang
Hasil imbang ini tentu menjadi sorotan bagi Persebaya. Tim pelatih akan fokus memperbaiki penyelesaian akhir melalui latihan intensif. Kegagalan memanfaatkan peluang menjadi gol merupakan masalah berulang yang harus segera diatasi. Uston dan tim pelatih perlu menganalisis penyebabnya, apakah karena kurangnya ketajaman, kesalahan dalam penyelesaian akhir, atau faktor lainnya.
Persebaya masih memiliki dua pertandingan tersisa di Liga 1 Indonesia 2024-2025. Tim harus memanfaatkan sisa pertandingan untuk memperbaiki performa dan meraih poin penuh. Evaluasi menyeluruh dan latihan intensif menjadi kunci keberhasilan dalam laga-laga mendatang. Fokus dan mentalitas juara harus ditanamkan dalam setiap pemain agar target yang diinginkan dapat tercapai.
Kekalahan atas Semen Padang menjadi pelajaran berharga bagi Persebaya. Tim harus belajar dari kesalahan dan meningkatkan kualitas permainan, khususnya dalam penyelesaian akhir. Dengan kerja keras dan evaluasi yang tepat, Persebaya diharapkan dapat bangkit dan meraih hasil positif di pertandingan selanjutnya.
Perbaikan strategi dan taktik juga perlu dipertimbangkan. Tim pelatih mungkin perlu mengevaluasi formasi, skema serangan, dan strategi permainan agar lebih efektif dan mampu menciptakan peluang gol yang lebih banyak dan berkualitas. Kolaborasi yang baik antar pemain juga sangat penting untuk meningkatkan performa tim secara keseluruhan.