PB Akuatik Indonesia Luncurkan Akuatik Mobility Intelligence (AMI) untuk Optimalkan Prestasi Atlet
Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik Indonesia) akan meluncurkan sistem Akuatik Mobility Intelligence (AMI) berbasis kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan pengembangan atlet dan meraih prestasi internasional.
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) atau yang lebih dikenal dengan PB Akuatik Indonesia, berencana meluncurkan sebuah sistem kecerdasan buatan yang diberi nama Akuatik Mobility Intelligence (AMI). Sistem ini diharapkan dapat membantu dalam proses analisa dan pengembangan atlet renang Indonesia. Peluncuran AMI merupakan salah satu langkah strategis PB Akuatik Indonesia untuk meningkatkan prestasi atlet di kancah internasional, khususnya dalam persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028 dan Olimpiade Brisbane 2032.
Prototipe AMI telah didemonstrasikan dalam Musyawarah Nasional (Munas) PB Akuatik Indonesia di Jakarta. Ketua Umum PB Akuatik Indonesia, Anindya Bakrie, menjelaskan bahwa AMI akan menjadi alat penting dalam mengoptimalkan pengembangan atlet. "Kami (akan) meluncurkan AI, Artificial Intelligence untuk Akuatik. Namanya AMI, Aquatic Mobility Intelligence dan tadi sudah didemokan prototipenya," kata Anindya Bakrie kepada ANTARA.
Dengan adanya AMI, diharapkan database atlet renang Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perencanaan dan prediksi prestasi di masa depan. Anindya Bakrie menambahkan, "Mudah-mudahan ini membuat istilahnya database kita semakin bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang bersifat prediktif atau merencanakan ke depan." Meskipun demikian, Anindya belum dapat memastikan tanggal peluncuran resmi AMI karena saat ini masih dalam tahap demonstrasi.
Pengembangan Teknologi dan Kerjasama Internasional
Selain pengembangan AMI, PB Akuatik Indonesia juga aktif menjalin kerjasama dengan World Aquatics (Federasi Akuatik Dunia). Kerjasama ini bertujuan untuk menyusun cetak biru menuju Olimpiade Los Angeles 2028 dan Olimpiade Brisbane 2032. Anindya Bakrie menekankan pentingnya kerjasama ini untuk meningkatkan kiprah Indonesia di dunia internasional. "Nah, Akuatik Indonesia bekerjasama juga dengan World Aquatics untuk melihat istilahnya roadmap kami seperti apa untuk mencapai 2028 tadi di Los Angeles Olympics 2032 di Brisbane. Karena kita ingin sekali untuk mulai bisa berkiprah di dunia internasional," ujarnya.
Keberhasilan AMI dan kerjasama internasional ini diharapkan dapat mendukung tiga misi utama Anindya Bakrie dalam periode kepemimpinannya yang ketiga. Tiga misi tersebut adalah pengembangan prestasi internasional, memasyarakatkan olahraga renang, dan meningkatkan kesejahteraan atlet, pelatih, wasit, dan perangkat pertandingan.
Misi pertama, pengembangan prestasi internasional, menargetkan raihan gelar di Youth Olympic 2026 sebagai batu loncatan menuju kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Anindya Bakrie melihat potensi besar Indonesia sebagai negara kepulauan untuk mencetak perenang-perenang handal. "Anindya mengatakan, kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk bisa mencetak perenang-perenang yang handal."
Memasyarakatkan Olahraga Renang dan Kesejahteraan Atlet
Misi kedua, memasyarakatkan olahraga renang, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga air. Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia sebagai negara kepulauan. PB Akuatik Indonesia akan berupaya untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan menumbuhkan minat terhadap olahraga renang.
Misi ketiga, peningkatan kesejahteraan atlet, pelatih, wasit, dan perangkat pertandingan, menunjukkan komitmen PB Akuatik Indonesia untuk memberikan dukungan yang optimal bagi seluruh elemen yang terlibat dalam dunia akuatik Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan perkembangan olahraga renang di Indonesia.
Dengan peluncuran AMI, kerjasama internasional, dan komitmen terhadap tiga misi utama, PB Akuatik Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan prestasi dan perkembangan olahraga akuatik di Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa Indonesia ke prestasi yang lebih gemilang di kancah internasional.