11 Kuda Impor dari Belanda Lulus Karantina di Banten
Sebelas kuda asal Belanda telah dinyatakan memenuhi semua persyaratan karantina kesehatan dan administrasi oleh Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) setelah menjalani serangkaian pemeriksaan ketat di Banten.

Tangerang, 15 Februari 2024 - Sebelas kuda impor asal Belanda telah resmi dinyatakan lolos karantina di Banten. Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, memastikan kuda-kuda tersebut telah memenuhi seluruh persyaratan, baik dari segi kesehatan maupun administrasi. Kabar baik ini menandai kelancaran proses impor hewan ternak dan sekaligus menunjukkan kesigapan petugas karantina dalam menjalankan tugasnya.
Proses Karantina yang Ketat
Proses karantina yang dilakukan Barantin terhadap kuda-kuda impor ini sangatlah ketat dan menyeluruh. Tidak hanya sekedar pengecekan dokumen, namun juga melibatkan serangkaian pengujian laboratorium. Kepala Barantin menjelaskan, "Karantina melakukan rangkaian tindakan untuk memastikan hewan yang datang sehat dan bebas penyakit. Mulai dari kelengkapan dokumen hingga pemeriksaan kesehatan fisik," ujarnya dalam keterangan resmi di Tangerang.
Lima jenis pengujian laboratorium dilakukan menggunakan metode ELISA. Pengujian ini mencakup deteksi penyakit anemia infeksius kuda (EIA), dourine, glanders, influenza kuda (EI), dan strangles. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh kuda dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit-penyakit tersebut.
Selain pemeriksaan laboratorium, Barantin juga melakukan pengecekan identitas kuda melalui mikrocip yang terpasang di leher masing-masing kuda. Hal ini memudahkan petugas untuk melacak dan memantau kesehatan kuda-kuda tersebut, memastikan traceability (ketelusuran) yang jelas.
Pengawasan dari Pre-border hingga Post-border
Sahat M. Panggabean menekankan pentingnya pengawasan yang menyeluruh dalam proses pemasukan hewan, meliputi tahap pre-border, at-border, dan post-border. Proses ini mencakup pemeriksaan sebelum kedatangan, pemeriksaan saat kedatangan, dan pemantauan setelah hewan tersebut masuk ke Indonesia.
Pengasingan dan pengamatan selama kurang lebih 14 hari juga dilakukan sejak kedatangan kuda-kuda tersebut. Langkah ini merupakan bagian penting untuk memastikan kesehatan hewan tetap terjaga dan mencegah penyebaran penyakit.
Peran Karantina Banten
Kepala Karantina Banten, Duma Sari M. Harianja, menambahkan bahwa tim teknis Karantina Hewan juga memantau perkembangan kuda-kuda tersebut selama masa karantina. Pemeriksaan meliputi kelengkapan dan keabsahan dokumen, pemeriksaan fisik, serta pengasingan dan pengamatan di dua Instalasi Karantina Hewan (IKH).
Lima ekor kuda dikarantina di IKH Soekarno-Hatta, sementara enam ekor lainnya di IKH milik swasta di Jakarta Internasional Equestrian Park Pulomas. Semua proses ini dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan ternak yang masuk ke Indonesia.
Data Impor Kuda Tahun 2024
Berdasarkan data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), hingga saat ini (Februari 2024), tercatat 21 kali pemasukan kuda melalui Karantina Banten dengan total 131 ekor. Kuda-kuda tersebut berasal dari Belanda, Australia, dan Luksemburg, dan umumnya diperuntukkan untuk hobi.
Kesimpulan
Keberhasilan karantina sebelas kuda impor dari Belanda ini menunjukkan komitmen Barantin dalam menjaga kesehatan hewan dan keamanan hayati Indonesia. Proses karantina yang ketat dan menyeluruh memastikan bahwa hewan-hewan yang masuk ke Indonesia bebas dari penyakit dan memenuhi standar kesehatan internasional. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga kesehatan hewan dan keamanan pangan nasional.