301 Sapi Gorontalo Berangkat ke Kalimantan, Karantina Pastikan Kesehatan Terjaga
Karantina Gorontalo kirim 301 sapi ke Kalimantan Timur dan Utara, menerapkan protokol kesehatan hewan ketat untuk mencegah PMK dan memastikan kualitas daging nasional.

Sebanyak 301 ekor sapi asal Gorontalo telah diberangkatkan menuju Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dan Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Rabu (19/3). Kepastian kesehatan hewan ternak ini menjadi prioritas utama dalam pengiriman tersebut, di bawah pengawasan ketat Karantina Gorontalo. Proses pengiriman ini melibatkan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh dan prosedur biosekuriti yang ketat untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Karantina Gorontalo, RM Ende Dezeanto, menyatakan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan memastikan pasokan daging berkualitas. Pelepasan 301 sapi ini merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan daging di wilayah Kalimantan. Proses pengiriman dilakukan melalui Pelabuhan Nusantara Kwandang, Gorontalo, dengan pengawasan ketat untuk memastikan kesehatan hewan ternak tetap terjaga selama perjalanan.
Pengiriman ini juga menandai upaya serius dalam mencegah penyebaran penyakit hewan, khususnya PMK yang sempat menjadi perhatian nasional. Prosedur ketat yang diterapkan sesuai Surat Edaran Kepala Badan Karantina Indonesia Nomor 38 Tahun 2025, menjamin bahwa hanya sapi yang sehat dan bebas dari penyakit yang diizinkan untuk dikirim.
Prosedur Ketat Jaga Kesehatan Sapi
Sebelum dilepas, seluruh sapi menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang ketat. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi gejala klinis penyakit. Uji laboratorium juga dilakukan untuk mendeteksi Brucellosis dengan metode Rose Bengal Tes, serta uji PMK menggunakan metode Elisa NSP dan PCR. Proses ini memastikan sapi-sapi tersebut bebas dari hama penyakit hewan karantina (HPHK), khususnya PMK.
Seluruh ternak sapi berasal dari kandang rakyat di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara yang telah menjalani masa karantina selama 14 hari. Selama masa karantina, tim Karantina Gorontalo melakukan pengamatan intensif untuk memastikan tidak ada gejala klinis penyakit yang muncul. Pengamatan ini meliputi tindakan karantina pengasingan dan pengamatan untuk melihat perkembangan kondisi ternak sapi.
Hanya sapi yang dinyatakan sehat setelah melalui serangkaian uji dan pengamatan yang diizinkan untuk dilalulintaskan. Hal ini menjamin kualitas dan kesehatan ternak sapi yang dikirim ke luar daerah, sekaligus menjaga keamanan pangan nasional.
Kewaspadaan Terhadap PMK Tetap Diperlukan
Meskipun kasus PMK telah menurun, Kepala Karantina Gorontalo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat dihimbau untuk segera melaporkan ke dokter hewan atau dinas terkait jika menemukan gejala PMK pada ternak, seperti luka di mulut dan kaki. Peternak juga diharapkan terus menjaga kebersihan kandang dan menerapkan biosekuriti untuk mencegah penularan penyakit.
Dengan penerapan protokol kesehatan hewan yang ketat, Karantina Gorontalo berkomitmen untuk terus menjaga kualitas dan kesehatan ternak sapi yang dikirim ke luar daerah. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan daging nasional dengan ternak yang sehat dan berkualitas.
Dukungan Pemerintah Daerah
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan Gorontalo sebagai salah satu lumbung ternak sapi di Indonesia. Pelepasan sapi ke Kalimantan menunjukkan kemampuan Gorontalo dalam menjadi penyedia utama kebutuhan daging nasional. Pemerintah Provinsi Gorontalo akan terus menggenjot produksi dan pengiriman ternak sapi dengan tetap memastikan kualitas dan kesehatan hewan ternak.
Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan perekonomian daerah dan memenuhi kebutuhan daging di wilayah lain. Komitmen ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah dan instansi terkait dalam menjaga kualitas dan kesehatan ternak, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan demikian, pengiriman 301 sapi ke Kalimantan bukan hanya sekadar pengiriman ternak, tetapi juga representasi dari komitmen bersama dalam menjaga kesehatan hewan, keamanan pangan, dan perekonomian daerah. Prosedur ketat dan pengawasan yang dilakukan oleh Karantina Gorontalo menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kualitas dan kesehatan ternak sapi.