2,9 Juta Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera Selama Mudik Lebaran 2025
PT Hutama Karya mencatat 2.923.754 kendaraan melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selama periode mudik dan balik Lebaran 2025, meningkat signifikan dibandingkan kondisi normal.

PT Hutama Karya (HK) mengumumkan bahwa sebanyak 2.923.754 unit kendaraan telah melintasi ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. Angka ini mencakup periode H-10 hingga H+10, tepatnya dari tanggal 20 Maret hingga 11 April 2025. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam volume lalu lintas di JTTS dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan keterangan resmi di Medan pada Kamis lalu. Ia menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan akumulasi dari kendaraan yang melintasi ruas tol operasional dan ruas tol fungsional yang dibuka khusus untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. Peningkatan volume kendaraan ini menjadi bukti tingginya mobilitas masyarakat selama periode libur Lebaran.
Data menunjukan 2.746.461 kendaraan melewati ruas tol operasional, mengalami peningkatan sebesar 62,05 persen dibandingkan volume lalu lintas normal. Sementara itu, 177.293 kendaraan memanfaatkan ruas tol fungsional yang disediakan. Keberhasilan manajemen lalu lintas selama periode tersebut menjadi bukti efektifitas strategi yang diterapkan oleh PT Hutama Karya dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan.
Strategi Hutama Karya dalam Mengelola Arus Mudik dan Balik
Suksesnya pengelolaan lalu lintas di JTTS selama mudik dan balik Lebaran 2025 tidak lepas dari perencanaan matang dan kolaborasi intensif dengan berbagai pihak terkait. Hutama Karya menerapkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk pengoperasian tiga ruas tol fungsional tanpa tarif. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di ruas tol utama dan memberikan alternatif bagi pemudik.
Selain itu, pemerintah juga memberikan potongan tarif sebesar 20 persen di lima ruas tol strategis di Sumatera. Kebijakan ini mendorong masyarakat untuk menggunakan jalan tol dan mengurangi beban di jalur alternatif. Hutama Karya juga mengoptimalkan sistem transaksi dengan mengoperasikan 1.400 unit mobile reader dan menyediakan lebih dari 24.000 kartu uang elektronik untuk mempercepat proses transaksi.
Penguatan infrastruktur juga menjadi fokus utama. Penambahan gardu transaksi di titik-titik krusial yang berpotensi mengalami kepadatan tinggi dilakukan untuk meminimalisir antrean. Implementasi Intelligent Traffic System melalui pemantauan real-time menggunakan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi dengan aplikasi HK Toll Apps juga turut berperan dalam kelancaran lalu lintas.
Dampak Kebijakan dan Apresiasi Masyarakat
Adjib Al Hakim menekankan bahwa pembukaan ruas tol fungsional dan pemberian potongan tarif memberikan dampak positif yang signifikan dan mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan efektif dalam mengatasi lonjakan kendaraan selama periode mudik dan balik.
Koordinasi intensif antara manajemen dan unit operasional Hutama Karya juga menjadi kunci keberhasilan. Seluruh jajaran bekerja sama untuk memastikan pelayanan di lapangan berjalan lancar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang kebutuhan pemudik. Keberhasilan ini membuktikan komitmen Hutama Karya sebagai BUMN dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
Hutama Karya berhasil membuktikan kemampuannya dalam mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2025. Dengan strategi yang komprehensif dan kolaborasi yang baik, perusahaan mampu memberikan solusi nyata bagi masyarakat dan memastikan kelancaran perjalanan selama periode tersebut. Penerapan teknologi dan inovasi juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengurai kepadatan lalu lintas di JTTS.