31 Kendaraan Ditindak Karena Pelanggaran Lalu Lintas di Jakarta Timur
Personel gabungan dari Sudin Perhubungan Jakarta Timur hingga TNI menindak 31 kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas dan parkir liar di tiga lokasi berbeda di Jakarta Timur.

Personel gabungan dari Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Timur, Garnisun, Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (POM TNI), dan Satuan Wilayah (Satwil) Lantas berhasil menindak 31 kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas dan parkir di tempat terlarang di Jakarta Timur. Penindakan ini dilakukan di tiga lokasi berbeda pada waktu yang belum ditentukan dalam berita. Sasaran operasi gabungan ini meliputi berbagai jenis pelanggaran, mulai dari parkir liar hingga pelanggaran administrasi kendaraan.
Kepala Seksi Operasi Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Riki Erwinda, menjelaskan bahwa operasi gabungan ini membuahkan hasil yang signifikan. "Personel gabungan… kemarin menindak 31 kendaraan yang melanggar aturan dan parkir di tempat terlarang," kata Riki saat dikonfirmasi. Lokasi-lokasi yang menjadi fokus operasi ini adalah Simpang Flyover Pasar Rebo, Jalan Raya Mayjen Sutoyo Cawang, dan Jalan Raya Cakung Cilincing, Cakung. Di Pasar Rebo, petugas menghalau armada yang mangkal di pinggir jalan.
Penindakan di Jalan Raya Cakung Cilincing menghasilkan angka yang cukup tinggi. Sebanyak 26 kendaraan ditindak di lokasi ini. Dari jumlah tersebut, lima kendaraan dikenakan sanksi penghentian operasi karena masa berlaku surat-suratnya telah habis. Sementara itu, 21 kendaraan lainnya ditilang karena berbagai pelanggaran, seperti muatan melebihi kapasitas dan surat-surat kendaraan yang kedaluwarsa. Di Jalan Raya Mayjen Sutoyo Cawang, lima kendaraan ditilang karena parkir liar.
Razia Parkir Liar dan Operasi Keselamatan 2025
Razia parkir liar akan terus dilakukan untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas, tegas Riki. Selain razia gabungan tersebut, Kepolisian Resor Jakarta Timur (Polres Jaktim) juga menggelar Operasi Keselamatan 2025 di empat titik rawan kecelakaan. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan.
Kepala Bagian Operasional Lalu Lintas (KBO Sat Lantas) Polres Jaktim, AKP Eko Aprihanto Eko, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi operasi didasarkan pada tingginya angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. "Lokasinya dipilih karena sering terjadi kecelakaan. Jadi, pertimbangan titik itu banyak pelanggaran juga yang terjadi, banyak pengguna sepeda motor yang melanggar," ujar AKP Eko.
Empat titik yang menjadi fokus Operasi Keselamatan 2025 adalah Jalan DI Panjaitan depan Wika arah utara, Traffic Light (TL) Halim Baru arah utara, Jalan MT Haryono dan Jalan Mayjend Sutoyo, Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara depan Mal Basura, dan Kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) Duren Sawit, Jalan RS Soekamto. Kedua operasi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan kepolisian untuk menciptakan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di Jakarta Timur.
Rincian Pelanggaran dan Lokasi Penindakan
Berikut rincian penindakan kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas dan parkir di tempat terlarang di Jakarta Timur:
- Simpang Flyover Pasar Rebo: Kendaraan yang mangkal di pinggir jalan dihentikan.
- Jalan Raya Cakung Cilincing: 26 kendaraan ditindak; 5 kendaraan dihentikan operasinya karena surat-surat kedaluwarsa; 21 kendaraan ditilang karena pelanggaran lalu lintas (muatan berlebih dan surat-surat kedaluwarsa).
- Jalan Raya Mayjen Sutoyo Cawang: 5 kendaraan ditilang karena parkir liar.
Total 31 kendaraan ditindak dalam operasi gabungan ini. Langkah-langkah tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelanggar dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.
Operasi gabungan dan Operasi Keselamatan 2025 yang dilakukan secara bersamaan menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih tertib dan aman di Jakarta Timur. Harapannya, tindakan tegas ini dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.