46 PMI Korban TPPO dari Myanmar Dipulangkan ke Tanah Air
Sebanyak 46 PMI korban TPPO dan penyekapan di Myawaddy, Myanmar, berhasil dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta setelah upaya panjang pemerintah.

Sebanyak 46 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myawaddy, Myanmar, telah dipulangkan ke Indonesia. Mereka adalah korban penyekapan dan penyiksaan, dan pemulangan mereka merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan KBRI di Myanmar. Proses pemulangan dilakukan dalam dua tahap, menggunakan dua maskapai penerbangan berbeda, dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (20/2) malam.
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa pemulangan 46 PMI ini merupakan hasil upaya panjang pemerintah. Para PMI berasal dari sembilan provinsi di Indonesia, dengan mayoritas berasal dari Sumatera Utara dan Jawa Barat. Yang menarik, salah satu dari 46 PMI tersebut adalah mantan anggota DPRD Indramayu.
Pemulangan ini menandai sebuah keberhasilan signifikan, namun masih ada 270 WNI lainnya yang masih berada di Myawaddy. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya memulangkan seluruh WNI yang masih tertahan di Myanmar. Selain itu, penyelidikan mendalam akan dilakukan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman PMI ke Myanmar untuk memastikan penegakan hukum yang tegas.
Proses Pemulangan dan Tahapan Selanjutnya
Proses pemulangan PMI korban TPPO dari Myawaddy dilakukan melalui dua penerbangan, yaitu Batik Air ID7630 dan Air Asia QZ257. Kedatangan mereka di Bandara Soekarno-Hatta disambut oleh pihak berwenang. Setelah tiba di Indonesia, para PMI akan menjalani pendataan dan asesmen oleh Kementerian Sosial untuk penanganan lebih lanjut.
Kementerian Sosial akan berperan penting dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada para PMI yang baru kembali. Setelah proses asesmen selesai, para PMI akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Hal ini memastikan mereka mendapatkan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan untuk kembali berintegrasi ke dalam masyarakat.
Pemerintah menekankan komitmennya untuk melindungi WNI di luar negeri dan menindak tegas para pelaku TPPO. Proses pemulangan ini menjadi bukti nyata dari upaya pemerintah dalam melindungi hak-hak para PMI dan memastikan mereka kembali dengan selamat ke tanah air.
Direktur Jenderal Pelindungan Kementerian PPMI, Rinardi, menambahkan bahwa setelah proses pendataan dan asesmen oleh Kementerian Sosial selesai, para PMI akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memastikan pemulihan dan reintegrasi para korban TPPO.
Data PMI Korban TPPO
- Jumlah PMI yang dipulangkan: 46 orang
- Asal PMI: Sembilan provinsi di Indonesia (mayoritas Sumatera Utara dan Jawa Barat)
- Kondisi PMI: Korban TPPO, penyekapan, dan penyiksaan
- Penerbangan: Batik Air ID7630 dan Air Asia QZ257
- Tahapan selanjutnya: Pendataan dan asesmen oleh Kementerian Sosial, kemudian pemulangan ke daerah asal
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya memulangkan seluruh WNI yang masih berada di Myawaddy dan menindak tegas para pelaku TPPO. Ke depan, diharapkan akan ada kerjasama yang lebih erat antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Myanmar untuk mencegah terjadinya TPPO dan melindungi hak-hak WNI di luar negeri. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan pemahaman yang baik tentang risiko migrasi ilegal.