652 Ribu Dosis Vaksin PMK Tahap 2 Tiba di Jatim, Upaya Kendalikan Wabah
Kementerian Pertanian mendistribusikan 652.300 dosis vaksin PMK tahap kedua ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk menekan penyebaran penyakit dan melindungi peternak.
![652 Ribu Dosis Vaksin PMK Tahap 2 Tiba di Jatim, Upaya Kendalikan Wabah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000030.557-652-ribu-dosis-vaksin-pmk-tahap-2-tiba-di-jatim-upaya-kendalikan-wabah-1.jpeg)
Surabaya, Jawa Timur - Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja mengirimkan 652.300 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap kedua ke Jawa Timur. Vaksin ini akan didistribusikan ke 38 kabupaten dan kota di provinsi tersebut sebagai bagian dari upaya nasional untuk mengendalikan wabah PMK.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa pengiriman vaksin ini merupakan bagian dari strategi nasional pengendalian PMK yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur. Beliau menekankan pentingnya percepatan vaksinasi dan pelaporan data yang akurat ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).
Vaksinasi PMK di Jawa Timur: Tahapan dan Alokasi
Agung Suganda menambahkan bahwa total alokasi vaksin PMK untuk Jawa Timur mencapai 1,69 juta dosis dalam dua tahap. Tahap pertama, yang berlangsung Januari-Maret 2025, telah mendistribusikan 822 ribu dosis. Sedangkan tahap kedua, Juli-September 2025, mengalokasikan 868 ribu dosis, dengan pengiriman terbaru mencakup 652.300 dosis.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan status darurat bencana nonalam akibat PMK. Keputusan Gubernur Jatim Nomor 31/2025 ini memungkinkan penggunaan dana tanggap darurat untuk pengadaan vaksin, memastikan pasokan vaksin tetap tercukupi.
Efektivitas Vaksinasi dan Data iSIKHNAS
Berdasarkan pemantauan Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Surabaya, virus PMK yang saat ini beredar masih berasal dari serotipe yang sama dengan wabah tahun 2022. Sejak vaksinasi digencarkan kembali pada 28 Desember 2024, angka kejadian PMK terus menurun. Data iSIKHNAS mencatat hingga Februari 2025, 88 persen sapi yang terjangkit PMK telah pulih.
Distribusi vaksin tahap kedua ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi subsektor peternakan. Agung Suganda optimistis, dengan kerja sama semua pihak, wabah PMK dapat dikendalikan dan dampak ekonomi bagi peternak dapat diminimalisir.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Optimisme Pemulihan
Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa program vaksinasi PMK menjadi indikator keberhasilan pengendalian wabah di Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk melaksanakan langkah-langkah yang disarankan oleh Kementan RI. Keberhasilan vaksinasi di Jawa Timur diharapkan berdampak positif bagi provinsi lain.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Timur, Indiyah Aryani, juga turut menyampaikan optimismenya. Ia berharap vaksinasi dapat terus berjalan hingga Jawa Timur benar-benar bebas dari PMK. Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, penyebaran virus diharapkan dapat ditekan hingga ke level terendah.
Distribusi vaksin PMK tahap kedua ini menjadi langkah penting dalam upaya pengendalian wabah. Komitmen pemerintah pusat dan daerah, serta kerja sama semua pihak, sangat krusial untuk mencapai tujuan tersebut dan melindungi sektor peternakan Indonesia.