Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
Agus Salim
Editor Agus Salim
A
Reporter
  • Agus Salim
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

IHSG Diprediksi Mendatar: Inflasi dan Sentimen Global Jadi Faktor Utama
IHSG Diprediksi Mendatar: Inflasi dan Sentimen Global Jadi Faktor Utama

Pergerakan IHSG diprediksi mendatar pada Senin, dipengaruhi rilis data inflasi Indonesia dan sentimen global terkait kebijakan tarif negara-negara maju.

konten ai
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas: Rilis PDB dan Faktor Global
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas: Rilis PDB dan Faktor Global

IHSG diprediksi menguat terbatas di tengah rilis PDB Indonesia yang mencapai 5 persen, dipengaruhi juga oleh sentimen positif dan negatif dari dalam dan luar negeri.

Sumber Antara
IHSG Diprediksi Variatif: Sentimen Domestik dan Global Jadi Penentu
IHSG Diprediksi Variatif: Sentimen Domestik dan Global Jadi Penentu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif hari ini, dipengaruhi oleh sentimen ekonomi domestik yang masih lesu dan gejolak pasar global akibat kebijakan tarif AS.

#planetantara
Volatilitas Pasar Saham: Sentimen Global dan Kebijakan Tarif Jadi Pemicu
Volatilitas Pasar Saham: Sentimen Global dan Kebijakan Tarif Jadi Pemicu

Ekonom Bank Mandiri memprediksi volatilitas pasar saham Indonesia akan berlanjut karena sentimen global, terutama kebijakan tarif Trump dan prospek suku bunga The Fed, serta dinamika kebijakan fiskal dalam negeri.

Sumber Antara
IHSG Diprediksi Mendatar: Pasar Menanti Data Keyakinan Konsumen
IHSG Diprediksi Mendatar: Pasar Menanti Data Keyakinan Konsumen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mendatar, menunggu rilis data indeks keyakinan konsumen dan di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

#planetantara
IHSG Tutup Melemah: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan APBN Jadi Sorotan
IHSG Tutup Melemah: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan APBN Jadi Sorotan

IHSG ditutup melemah 2,12 persen di tengah penguatan bursa global, disebabkan oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kebijakan efisiensi APBN yang berpotensi berdampak negatif pada investasi dan daya beli.

Sumber Antara
IHSG Diprediksi Melemah: Bursa Asia dan Global Tertekan
IHSG Diprediksi Melemah: Bursa Asia dan Global Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah mengikuti tren negatif bursa saham Asia dan global, dipicu oleh kebijakan tarif AS yang fluktuatif dan kekhawatiran resesi.

#planetantara
IHSG Berpotensi Fluktuatif Jelang Pelantikan Trump: Analisis Pasar Saham
IHSG Berpotensi Fluktuatif Jelang Pelantikan Trump: Analisis Pasar Saham

Jelang pelantikan Presiden AS Donald Trump, IHSG diprediksi fluktuatif, dipengaruhi kebijakan ekonomi Trump dan bergabungnya Indonesia ke BRICS.

Donald Trump
IHSG Hari Ini Melemah: Anjlok 25,55 Poin di Pembukaan
IHSG Hari Ini Melemah: Anjlok 25,55 Poin di Pembukaan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 25,55 poin atau 0,38 persen pada Kamis pagi, 13 Februari 2024, ke posisi 6.620,23, sementara Indeks LQ45 juga mengalami penurunan.

Sumber Antara
Uji Coba Ekonomi RI: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global
Uji Coba Ekonomi RI: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global

Pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah tengah tertekan, namun fondasi ekonomi Indonesia dinilai masih kuat dan mampu menghadapi tantangan global dengan strategi tepat dan kerjasama semua pihak.

Sumber Antara
IHSG Diprediksi Mendatar: Sentimen Domestik dan Global Jadi Penentu
IHSG Diprediksi Mendatar: Sentimen Domestik dan Global Jadi Penentu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak sideways pada Senin, di tengah sentimen domestik yang cenderung minim dan ketidakpastian global pasca-pengumuman kebijakan ekonomi Presiden Trump.

Sumber Antara
IHSG Diprediksi Variatif: Pasar Cermati Kebijakan The Fed dan Dampak Inflasi AS
IHSG Diprediksi Variatif: Pasar Cermati Kebijakan The Fed dan Dampak Inflasi AS

IHSG diperkirakan bergerak variatif di tengah pengamatan pelaku pasar terhadap kebijakan The Fed, inflasi AS, dan perkembangan ekonomi global, termasuk kebijakan fiskal China.

#planetantara