Anggaran Pendidikan Rp757,8 Triliun: Mendikdasmen Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Tingkatkan Mutu Pendidikan
Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Anggaran fantastis disiapkan, akankah berdampak signifikan?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Presiden Prabowo Subianto. Apresiasi ini terkait upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Mu'ti di Jakarta pada Minggu (17/8).
Dukungan penuh dari Presiden diharapkan membawa perubahan positif pada sektor pendidikan. Ini mencakup perbaikan sarana prasarana, peningkatan kesejahteraan guru, serta pelatihan guru yang lebih intensif. Bantuan bagi pelajar melalui Program Indonesia Pintar (PIP) juga akan terus disalurkan.
Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan pentingnya pendidikan sebagai kunci utama. Hal ini untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global. Komitmen ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Jumat (15/8).
Komitmen Anggaran Fantastis untuk Pendidikan Nasional
Pemerintah menunjukkan komitmen kuat dengan mengalokasikan anggaran pendidikan terbesar sepanjang sejarah NKRI. Anggaran tersebut mencapai sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Presiden menekankan pentingnya memastikan anggaran ini tepat sasaran demi efektivitasnya.
Sebagian besar dana ini akan diarahkan untuk berbagai prioritas strategis. Ini termasuk peningkatan kualitas fasilitas sekolah dan kampus di seluruh Indonesia. Selain itu, beasiswa pendidikan juga akan diperluas jangkauannya.
Pemerintah juga berencana merenovasi ribuan sekolah dan madrasah. Sebanyak 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah ditargetkan untuk direnovasi tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan modern.
Peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru serta dosen juga menjadi fokus utama. Anggaran sebesar Rp178,7 triliun disiapkan khusus untuk gaji, penguatan kompetensi, dan peningkatan kesejahteraan mereka. Tunjangan profesi guru, baik non-PNS maupun ASN daerah, akan dipastikan memadai.
Inovasi dan Aksesibilitas dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Selain renovasi fisik, pemerintah juga berinvestasi pada teknologi pendidikan. Sebanyak 288.000 layar pintar akan didistribusikan ke sekolah-sekolah hingga pelosok. Inisiatif ini memungkinkan siswa di daerah terpencil mengakses pembelajaran dari guru-guru terbaik secara virtual, meningkatkan pemerataan akses pendidikan.
Program bantuan pendidikan seperti Program Indonesia Pintar (PIP) akan terus diperkuat. Program ini menargetkan 21,1 juta siswa, sementara Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah akan menjangkau 1,2 juta mahasiswa. Ini menunjukkan upaya pemerintah dalam memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dari pendidikan.
Pendidikan vokasi juga menjadi perhatian serius pemerintah. Kurikulum vokasi akan diselaraskan dengan kebutuhan dunia kerja. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri modern dan memiliki daya saing tinggi.
Dengan berbagai inisiatif dan alokasi anggaran yang besar ini, Mendikdasmen Mu'ti optimis. Ia berharap kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin baik. Banyak hal positif yang dapat dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut.