Antrean Panjang Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Pasca Penutupan Penyeberangan Nyepi
Ratusan kendaraan roda empat mengular di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, setelah penyeberangan ke Bali ditutup selama Nyepi, menyebabkan penumpukan dan penantian panjang bagi para pemudik.

Banyuwangi, 30 Maret 2025 - Hujan deras mengguyur Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu pagi, tak menyurutkan ratusan kendaraan roda empat yang mengular panjang di areal parkir. Mereka semua menunggu giliran untuk menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, setelah penyeberangan ditutup selama dua hari untuk menghormati Hari Raya Nyepi.
Penutupan sementara penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang/Gilimanuk mulai Jumat (28/3) pukul 17.00 WIB dan dibuka kembali Minggu (30/3) pukul 05.00 WIB. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan yang signifikan di Pelabuhan Ketapang.
Antusiasme masyarakat untuk berlibur ke Bali pasca libur Nyepi dan menjelang libur Lebaran, berkontribusi pada kepadatan ini. Banyak keluarga yang telah merencanakan perjalanan wisata ke Pulau Dewata, dan penutupan sementara penyeberangan membuat mereka harus menunggu lebih lama dari perkiraan.
Pengalaman Pemudik di Pelabuhan Ketapang
Antonius, seorang pengendara roda empat asal Yogyakarta, menceritakan pengalamannya. Ia tiba di Pelabuhan Ketapang sejak dini hari pukul 00.30 WIB dan baru bisa naik kapal feri sekitar pukul 06.00 WIB. "Saya tiba di pelabuhan pukul 01.30 WIB tadi untuk menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk. Rencana saya bersama keluarga untuk berlibur ke Bali," katanya saat ditemui di Pelabuhan Ketapang.
Kisah Antonius menggambarkan situasi yang dialami banyak pemudik lainnya. Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam di pelabuhan, menunggu giliran untuk menyeberang. Kondisi ini diperparah dengan cuaca yang kurang bersahabat. Meskipun demikian, kebanyakan pemudik tetap sabar menunggu, demi mencapai tujuan wisata mereka.
Dominasi kendaraan pribadi menunjukkan bahwa sebagian besar pemudik memanfaatkan momen libur panjang untuk berwisata. Antrean panjang kendaraan ini membentang dari area parkir hingga gerbang pelabuhan, menggambarkan besarnya jumlah kendaraan yang tertahan.
Konfirmasi Pihak ASDP
Hingga berita ini diturunkan, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang/Gilimanuk, Yani Andriyanto, belum dapat dikonfirmasi terkait antrean panjang kendaraan di areal parkir pelabuhan. Upaya konfirmasi melalui berbagai saluran komunikasi masih belum membuahkan hasil.
Kejadian ini menjadi sorotan penting bagi pengelola pelabuhan untuk meningkatkan antisipasi terhadap lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan, terutama pada saat-saat libur panjang keagamaan dan nasional. Perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik antara pihak terkait sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak penutupan penyeberangan terhadap para pemudik.
Meskipun penutupan sementara penyeberangan bertujuan mulia, yaitu menghormati Hari Raya Nyepi, dampaknya terhadap para pemudik perlu menjadi pertimbangan serius. Peningkatan kapasitas dan efisiensi pelayanan penyeberangan menjadi hal krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Penutupan sementara penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk selama Hari Raya Nyepi mengakibatkan antrean panjang kendaraan roda empat di Pelabuhan Ketapang. Pengalaman para pemudik yang harus menunggu berjam-jam di pelabuhan menjadi gambaran nyata dampak dari penutupan tersebut. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan antisipasi dan manajemen penyeberangan di masa mendatang.