Bakamla Sukses Panen Cabai di Minahasa, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil panen cabai di Minahasa, Sulawesi Utara, sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan memberdayakan lahan kosong.

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Zona Tengah RI berhasil memanen cabai keriting di Kalasey, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa, 18 Maret 2024. Panen perdana ini merupakan bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam rangka ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Zona Tengah Bakamla, Laksamana Pertama Bakamla Teguh Prasetya, didampingi Motivator Nasional Aqua Dwipayana, dan diikuti oleh seluruh personel Bakamla Zona Tengah.
Menurut Laksamana Pertama Teguh Prasetya, pemanfaatan lahan kosong milik Bakamla untuk menanam cabai, jagung, dan palawija merupakan tindak lanjut perintah Kepala Bakamla RI. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. "Sesuai perintah dari Kabakamla RI, bahwa wilayah jajaran Bakamla termasuk Zona Bakamla Tengah yang memiliki lahan kosong, agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam mendukung program ketahanan pangan Nasional, sehingga kita di sini memanfaatkan dengan menanam jagung, palawija dan cabai keriting, dan hari ini kita melaksanakan panen perdana cabai keriting," ujarnya.
Lebih lanjut, Laksamana Pertama Teguh Prasetya berharap kegiatan ini dapat melatih personel Bakamla Zona Tengah untuk berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lain dalam memanfaatkan lahan kosong secara produktif.
Sukses Panen Perdana, Dorong Inovasi dan Ketahanan Pangan
Panen perdana cabai keriting di lahan seluas 1,5 hektar ini menunjukkan hasil yang positif. Laksamana Pertama Teguh Prasetya menyatakan bahwa penanaman serupa akan terus dilakukan di lahan kosong lainnya yang dimiliki Bakamla. "Ke depan, penanaman seperti ini akan terus dilaksanakan di tempat lahan kosong lainnya," tegasnya usai panen.
Motivator Nasional Aqua Dwipayana turut hadir dan mengungkapkan rasa senangnya dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia mengaku selama ini hanya mengetahui program ketahanan pangan secara teori, namun kini dapat melihat langsung implementasinya di lapangan. "Selama ini hanya menyimak tentang ketahanan pangan, namun saat ini melihat secara riil dan bersama-sama melakukan panen cabai dengan hasil yang luar biasa dalam memanfaatkan lahan kosong dipimpin Kepala Zona Bakamla Tengah RI Teguh Prasetya," katanya. Ia juga mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan tim Bakamla Zona Tengah dalam menjalankan program ini.
Aqua Dwipayana berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi instansi dan badan lain di Sulawesi Utara. Lebih jauh, ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat sekitar untuk belajar menanam cabai dengan baik agar mendapatkan hasil yang optimal. "Kegiatan ini juga diharapkan menggugah masyarakat sekitar bagaimana menanam cabai yang benar sehingga mendapatkan manfaat luar biasa," tambahnya.
Manfaat Lebih Luas dari Program Ketahanan Pangan Bakamla
Program ketahanan pangan yang dijalankan Bakamla di Minahasa tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga memiliki dampak positif lainnya. Kegiatan ini memberikan pelatihan praktis bagi personel Bakamla dalam bidang pertanian, sekaligus mempererat hubungan antara Bakamla dengan masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan lahan kosong, Bakamla juga berkontribusi dalam penghematan lahan dan sumber daya.
Keberhasilan panen cabai ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya untuk turut serta dalam program ketahanan pangan nasional. Dengan kerja sama dan inovasi, Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, program ini juga menunjukkan komitmen Bakamla dalam menjalankan tugasnya di luar bidang keamanan maritim. Bakamla membuktikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada penegakan hukum di laut, tetapi juga peduli terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Ke depan, diharapkan akan lebih banyak program serupa yang dapat dijalankan oleh instansi pemerintah lainnya, sehingga upaya untuk mencapai ketahanan pangan nasional dapat terwujud dengan lebih optimal.