Balikpapan Efisiensi Anggaran: Prioritaskan Layanan Publik, Bukan Seremonial
Pemerintah Kota Balikpapan melakukan efisiensi anggaran sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025, dengan tetap memprioritaskan program layanan publik seperti BPJS gratis dan pendidikan, serta pengembangan sektor MICE.
![Balikpapan Efisiensi Anggaran: Prioritaskan Layanan Publik, Bukan Seremonial](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/170047.481-balikpapan-efisiensi-anggaran-prioritaskan-layanan-publik-bukan-seremonial-1.jpg)
Balikpapan, Kalimantan Timur – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah melakukan efisiensi anggaran sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Inpres tersebut menekankan pentingnya efisiensi belanja dalam APBN dan APBD tahun ini. Langkah ini diambil untuk memastikan pengelolaan keuangan daerah yang lebih efektif dan bertanggung jawab.
Efisiensi Anggaran: Fokus pada Prioritas
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, menjelaskan bahwa penyesuaian anggaran ini dilakukan dengan cermat. "Kami melakukan penyesuaian dulu, masih mungkin rasionalisasi berbagai kegiatan menyesuaikan Inpres," ujarnya Minggu lalu di Balikpapan. Efisiensi ini, tegasnya, tidak akan mengorbankan program-program prioritas yang telah direncanakan.
Program-program unggulan seperti BPJS gratis dan seragam sekolah gratis tetap akan berjalan. Pemkot Balikpapan berkomitmen untuk memastikan akses layanan kesehatan dan pendidikan bagi warganya tetap terjaga. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Layanan Publik Tetap Menjadi Prioritas Utama
Selain itu, program-program yang berorientasi pada peningkatan layanan masyarakat juga tetap menjadi prioritas. Pembangunan infrastruktur dan penyediaan air bersih, misalnya, akan terus dijalankan. Pemkot Balikpapan menyadari pentingnya infrastruktur yang memadai dan akses air bersih bagi kualitas hidup warganya.
"Kegiatan bersifat seremonial atau perlengkapan akan dirasionalisasi, program prioritas dan layanan masyarakat tetap diutamakan," tambah Wali Kota Rahmad Mas'ud. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan bersifat selektif dan terarah, bukan pemotongan anggaran secara membabi buta.
Mengembangkan Sektor MICE
Pemkot Balikpapan juga memiliki fokus pengembangan sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Potensi sektor ini dinilai dapat meningkatkan perekonomian daerah. Dengan menjadi kota tujuan MICE, Balikpapan diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investasi.
"Program kebijakan pemerintah kota tetap berjalan untuk menciptakan kota yang nyaman, aman dan kondusif," jelas Wali Kota. Ini menunjukkan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menghambat upaya Pemkot Balikpapan dalam menciptakan lingkungan kota yang lebih baik.
Kerjasama Eksekutif dan Legislatif
DPRD Kota Balikpapan turut berperan aktif dalam proses efisiensi anggaran ini. Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri, mengungkapkan bahwa badan legislatif tengah melakukan kajian bersama pemerintah kota untuk memetakan program prioritas. Kerjasama antara eksekutif dan legislatif ini penting untuk memastikan proses efisiensi berjalan lancar dan transparan.
"Dampak efisiensi itu besar karena banyak program yang harus dikaji ulang," kata Alwi Al Qadri. Pernyataan ini menunjukkan kesadaran akan tantangan dalam melakukan efisiensi anggaran, namun juga tekad untuk tetap menjalankan program-program penting.
Kesimpulan
Efisiensi anggaran di Kota Balikpapan dilakukan dengan bijak, dengan tetap memprioritaskan program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Kerjasama yang baik antara pemerintah kota dan DPRD menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan efisiensi anggaran ini. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan keuangan daerah dan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Balikpapan.