Bandara Haji Asan Sampit Siaga Hadapi Lonjakan Penumpang Lebaran
Bandara Haji Asan Sampit, Kalimantan Tengah, telah membuka posko Lebaran untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 H, dengan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran perjalanan.

Bandara Haji Asan Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, bersiap menghadapi lonjakan penumpang selama periode mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1446 H. Untuk memastikan kelancaran dan keamanan, pihak bandara telah mengaktifkan Posko Pelayanan Hari Raya Idul Fitri sejak tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini menjadi pusat koordinasi berbagai instansi terkait untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik.
Kasi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat (TOKPD) Bandara Haji Asan Sampit, Tedy Rachmajadi R, menjelaskan bahwa posko tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Airnav, Balai Kekarantinaan Kesehatan Sampit, Maskapai Nam Air, TNI, Polri, BMKG, dan Pertamina. Posko beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB selama periode arus mudik dan balik. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan akan terjadi pada periode tersebut.
Lonjakan penumpang ini diprediksi akan signifikan, mengingat tingginya permintaan tiket untuk rute penerbangan dari Sampit ke berbagai kota besar di Jawa, seperti Surabaya, Jakarta, dan Semarang. Menurut Tedy, setiap hari penerbangan selalu penuh, minimal 80 penumpang dari kapasitas 130 penumpang. Bahkan, kuota tiket telah penuh hingga hari raya Idul Fitri.
Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Penambahan Penerbangan
Jadwal penerbangan reguler di Bandara Haji Asan Sampit meliputi rute Sampit-Jakarta (pulang pergi/PP) setiap hari, Sampit-Semarang (PP) setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, serta Sampit-Surabaya (PP) pada Rabu, Jumat, dan Minggu. Melihat tingginya permintaan, pihak bandara telah menambahkan penerbangan ekstra (extra flight) untuk rute Sampit-Surabaya pada tanggal 4, 11, 18, dan 29 Maret 2025.
Pihak bandara juga tengah mengusulkan penambahan penerbangan ekstra untuk rute Sampit-Semarang kepada maskapai Nam Air. Permintaan ini muncul karena banyak warga yang kesulitan mendapatkan tiket dan memilih untuk mudik melalui bandara di Palangka Raya atau Pangkalan Bun yang dinilai lebih jauh, meskipun harga tiketnya hanya sedikit berbeda. Meskipun rute Semarang secara reguler memiliki peminat lebih sedikit dibanding Surabaya, permintaan menjelang Lebaran meningkat signifikan.
Tingginya permintaan tiket ini menunjukkan besarnya animo masyarakat Kotim untuk mudik ke kampung halaman. Hal ini juga menjadi tantangan bagi pihak bandara untuk memastikan semua pemudik dapat memperoleh tiket dan melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.
Data Penumpang dan Kapasitas Penerbangan
Asniati dari Unit Elektronika Bandara Haji Asan Sampit memberikan data penumpang hingga H-7 pengaktifan posko. Tercatat 992 penumpang datang dan 1.672 penumpang berangkat. Rata-rata, terdapat empat penerbangan keberangkatan setiap harinya menggunakan pesawat Boeing 737-500 milik Nam Air dengan kapasitas 130 penumpang.
Data ini menunjukkan potensi lonjakan penumpang yang signifikan selama periode Lebaran. Oleh karena itu, kesiapan posko dan koordinasi antar instansi sangat penting untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran di Bandara Haji Asan Sampit.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran di Bandara Haji Asan Sampit dapat berjalan lancar dan aman. Koordinasi yang baik antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang.