Bandara Ngurah Rai Andalkan Genset, Penerbangan Tetap Lancar Meski Listrik Padam
Pemadaman listrik di Bali akibat gangguan kabel laut tak mengganggu operasional Bandara Ngurah Rai berkat genset cadangan, meski sempat terjadi sedikit keterlambatan penerbangan.

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, tetap beroperasi normal meskipun terjadi pemadaman listrik secara menyeluruh di pulau tersebut pada Jumat, 2 Mei 2024, sekitar pukul 16.30 WITA. Pemadaman ini disebabkan oleh gangguan pada kabel laut transfer Jawa-Bali yang berdampak langsung pada pasokan listrik ke bandara. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memastikan pelayanan kepada penumpang tetap berjalan berkat antisipasi yang telah dilakukan.
Keberhasilan Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi selama pemadaman listrik menjadi bukti kesiapsiagaan pihak bandara dalam menghadapi situasi darurat. Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan bahwa genset cadangan yang telah disiapkan sebelumnya menjadi solusi utama untuk mengatasi krisis listrik tersebut. Langkah antisipatif ini terbukti efektif dalam meminimalisir dampak gangguan terhadap operasional bandara dan kenyamanan penumpang.
Meskipun pemadaman listrik sempat menyebabkan beberapa penerbangan mengalami keterlambatan, hal tersebut berhasil diatasi dengan cepat. Proses peralihan dari sumber listrik PLN ke genset membutuhkan waktu, namun setelah proses transisi selesai, seluruh aktivitas bandara, termasuk keberangkatan, kedatangan, check-in, dan pengambilan bagasi, kembali berjalan normal. Kesiapan bahan bakar genset juga menjadi faktor penting yang memastikan kelancaran operasional bandara.
Genset Menjadi Penyelamat Operasional Bandara
Ahmad Syaugi Shahab mengungkapkan bahwa pihak bandara telah memastikan ketersediaan bahan bakar solar untuk genset sebelum pemadaman terjadi. Hal ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga operasional bandara tetap berjalan lancar meskipun terjadi pemadaman listrik skala besar. "Beruntung sebelum proses pemadaman terjadi pihak bandara telah memastikan keterisian bahan bakar solar sehingga sampai saat ini proses pelayanan masih dapat diakomodir," kata Ahmad Syaugi dalam keterangan resminya.
Pihak bandara juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memantau perkembangan situasi dan memastikan pelayanan terbaik kepada para penumpang. Komunikasi dan koordinasi yang baik ini menjadi bagian penting dalam penanganan krisis listrik tersebut. "Kami berupaya optimal memberikan pelayanan di tengah situasi ini dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau perkembangan," tambahnya.
Keterlambatan penerbangan yang terjadi di awal pemadaman listrik disebabkan oleh proses pergantian sumber listrik dari PLN ke genset. Namun, proses ini berjalan relatif singkat dan tidak berdampak signifikan terhadap jadwal penerbangan secara keseluruhan. Setelah sistem kembali stabil, proses keberangkatan, kedatangan, dan layanan lainnya dapat berjalan kembali dengan lancar.
Antisipasi dan Koordinasi yang Baik
Kejadian ini menyoroti pentingnya antisipasi dan perencanaan yang matang dalam menghadapi potensi gangguan listrik, terutama di fasilitas vital seperti bandara. Kesiapan genset dan ketersediaan bahan bakar menjadi faktor kunci dalam menjaga kelancaran operasional. Selain itu, koordinasi yang baik antara pihak bandara dengan berbagai pihak terkait juga sangat krusial dalam mengatasi situasi darurat.
Keberhasilan Bandara Ngurah Rai dalam mengatasi pemadaman listrik ini dapat menjadi contoh bagi bandara lain di Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gangguan serupa. Dengan adanya sistem cadangan yang handal dan koordinasi yang efektif, dampak dari pemadaman listrik dapat diminimalisir dan operasional tetap berjalan dengan lancar.
Meskipun sempat terjadi keterlambatan, Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil menjaga agar operasionalnya tetap berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan komitmen pihak bandara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang, bahkan dalam situasi yang menantang.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya infrastruktur kelistrikan yang handal dan tangguh di Indonesia. Perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur yang berkelanjutan sangat penting untuk mencegah gangguan yang dapat berdampak luas pada berbagai sektor, termasuk sektor penerbangan.
Ke depan, diharapkan akan ada peningkatan sistem ketahanan listrik di seluruh Indonesia, termasuk di Bali, untuk mencegah kejadian serupa dan memastikan kelancaran operasional berbagai fasilitas vital.