Bangka Barat Latih 60 Warga Tulis Berbasis Budaya Lokal
Pemkab Bangka Barat melatih 60 pelajar, pegiat literasi, dan warga untuk menulis berbasis budaya lokal guna menghasilkan buku antologi dan melestarikan kearifan lokal.

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menggelar pelatihan penulisan berbasis budaya lokal bagi 60 warga. Pelatihan ini diikuti oleh pelajar, pegiat literasi, dan masyarakat umum dari beberapa kecamatan di Bangka Barat. Kegiatan yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik Perpustakaan Nasional ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah penulis kreatif dan melestarikan kearifan lokal.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Bangka Barat, Farouk Yohansyah, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal untuk mendorong lebih banyak warga Bangka Barat berani menulis. Ia berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan baik dan menghasilkan karya tulis berkualitas. Pelatihan dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Daerah Mentok.
Setelah pelatihan, para peserta akan didorong untuk membuat buku antologi dan buku-buku lainnya, baik secara individu maupun kelompok. Buku-buku tersebut akan menjadi koleksi perpustakaan daerah dan didaftarkan ke Perpustakaan Nasional. Hal ini diharapkan dapat memperkaya khazanah literatur daerah dan memperkenalkan budaya lokal Bangka Barat kepada khalayak yang lebih luas.
Meningkatkan Kompetensi Penulisan dan Pelestarian Budaya
Pelatihan penulisan berbasis konten budaya lokal ini difokuskan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas menulis, terutama bagi penulis pemula. Dengan pelatihan ini, diharapkan akan muncul banyak penulis kreatif yang mampu mengangkat dan melestarikan kearifan lokal Bangka Barat.
Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penulisan, mulai dari teknik penulisan kreatif hingga pengolahan naskah menjadi buku yang siap terbit. Para peserta juga dibimbing untuk menggali dan mengeksplorasi berbagai sumber budaya lokal yang ada di sekitar mereka.
Farouk Yohansyah menambahkan bahwa banyak potensi budaya lokal Bangka Barat yang dapat dijadikan bahan tulisan, seperti cerita rakyat, tradisi, ritus, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, permainan tradisional, kuliner, dan objek kebudayaan lainnya. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan karya-karya tulis yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.
Pemanfaatan DAK Nonfisik Perpustakaan Nasional
Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik dari Perpustakaan Nasional menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan pelatihan ini. Farouk Yohansyah menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan Perpustakaan Nasional kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Barat. Ia menjelaskan bahwa DAK tersebut diperoleh berkat penilaian positif terhadap kegiatan-kegiatan perpustakaan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Dengan adanya dukungan dana tersebut, pelatihan dapat terlaksana dengan baik dan maksimal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pengembangan literasi dan pelestarian budaya di daerah.
Keberhasilan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan minat baca dan menulis serta melestarikan budaya lokal. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan literasi dan kreativitas warga melalui berbagai program dan kegiatan.
Buku-buku yang dihasilkan dari pelatihan ini nantinya akan menjadi bagian penting dari koleksi Perpustakaan Daerah Bangka Barat dan akan didaftarkan ke Perpustakaan Nasional. Dengan demikian, karya-karya tersebut akan dapat diakses oleh masyarakat luas dan turut memperkaya khazanah kepustakaan Indonesia.
Harapan Terhadap Peserta Pelatihan
Farouk Yohansyah berharap para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia mendorong para peserta untuk aktif berpartisipasi dan menghasilkan karya-karya tulis yang berkualitas. Ia juga menekankan pentingnya eksplorasi dan penggalian sumber-sumber budaya lokal sebagai bahan tulisan.
Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis para peserta, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya lokal Bangka Barat. Keberhasilan pelatihan ini akan diukur dari banyaknya karya tulis berkualitas yang dihasilkan dan kontribusinya dalam pelestarian budaya lokal.
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem literasi yang kuat di daerah. Dengan adanya penulis-penulis lokal yang andal, diharapkan akan semakin banyak karya tulis berkualitas yang mengangkat tema budaya lokal dan memperkaya khazanah literatur Indonesia.