Bangunan di Atas Saluran Air Picu Banjir Bandarlampung, Pemkot Beri Solusi Humanis
Pemkot Bandarlampung menemukan banyak bangunan berdiri di atas saluran air di lima kecamatan, menyebabkan banjir; Pemkot akan memberikan edukasi dan bantuan kepada warga yang bangunannya dibongkar.

Banjir yang kerap melanda Kota Bandarlampung ternyata memiliki salah satu penyebab utama: bangunan yang berdiri di atas saluran air. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung telah menemukan banyak pelanggaran ini di lima kecamatan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Penertiban Bangunan Kota Bandarlampung, Anthoni Irawan, pada Jumat, 7 Juli 2023.
Anthoni Irawan menjelaskan bahwa timnya telah melakukan penelusuran di berbagai sungai di kota. Hasilnya, banyak bangunan yang terbukti berdiri di atas saluran air, menyempitkan aliran sungai dan memperparah risiko banjir. Penemuan ini menjadi perhatian serius Pemkot Bandarlampung karena berdampak langsung pada infrastruktur kota dan keselamatan warganya.
Wali Kota Bandarlampung telah menginstruksikan Satgas Penertiban Bangunan, yang terdiri dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), Dinas Permukiman, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, untuk melakukan penyisiran menyeluruh. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi semua bangunan yang melanggar aturan dan memberikan solusi yang tepat.
Penindakan Humanis dan Bantuan Pemerintah
Meskipun menemukan banyak pelanggaran, Anthoni menekankan pendekatan humanis dalam penindakan. "Kami mengedepankan sisi humanis dalam persoalan ini. Kami kasih pengertian bahwa rumah mereka ini salah dan menjadi penyebab banjir. Tentunya kita tidak mau banjir lebih besar terjadi akibat rumah yang bersangkutan," ujarnya. Pemkot akan memberikan edukasi kepada pemilik bangunan sebelum melakukan pembongkaran.
Tidak semua pemilik bangunan kooperatif. Beberapa warga masih enggan membongkar bangunannya meskipun telah terbukti melanggar aturan. Namun, Pemkot tetap berkomitmen untuk memberikan edukasi secara bertahap. Pemerintah berharap pendekatan persuasif ini dapat lebih efektif dalam menyelesaikan masalah.
Sebagai bentuk kompensasi, Pemkot Bandarlampung berjanji akan memberikan bantuan kepada warga yang bangunannya dibongkar. "Tentunya nanti akan ada bantuan dari pemerintah, baik itu nanti akan dibangun kembali rumahnya tapi tidak di atas sungai kembali," kata Anthoni. Jenis dan besaran bantuan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing warga.
Dukungan dari Kecamatan
Camat Wayhalim, Darwono, juga turut mendukung upaya Pemkot. Pihaknya telah menghimbau warga yang bangunannya melanggar garis sempadan sungai untuk segera membongkarnya. "Di Jalan Panorama 1 kemarin, ada bangunan yang melanggar. Besoknya setelah diimbau bangunan tersebut telah dibongkar oleh pemiliknya langsung,” kata Darwono. Hal ini menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara Pemkot dan aparat kecamatan dalam mengatasi masalah banjir.
Upaya Pemkot Bandarlampung ini patut diapresiasi. Dengan menggabungkan penindakan tegas dengan pendekatan humanis dan bantuan pemerintah, diharapkan masalah bangunan di atas saluran air dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya mencegah banjir, tetapi juga menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warganya.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Bandarlampung ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah serupa. Komunikasi yang baik antara pemerintah dan warga sangat penting untuk menciptakan solusi yang tepat dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Penanganan masalah bangunan di atas saluran air di Bandarlampung menunjukkan komitmen Pemkot dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari banjir. Dengan pendekatan yang humanis dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan solusi yang diberikan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Bandarlampung.