Banjir Landa Bulungan, Bupati Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan!
Bupati Bulungan imbau warga waspada terhadap banjir yang meluas akibat curah hujan tinggi dan pasang laut, antisipasi dampak buruk.

Tanjung Selor, Kalimantan Utara - Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, menyebabkan keprihatinan dan respons cepat dari pemerintah daerah. Bupati Bulungan, Syarwani, mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul terus meningkatnya debit air Sungai Kayan. Kenaikan air ini telah merendam permukiman warga dan fasilitas umum di berbagai lokasi.
Bupati Syarwani menekankan pentingnya kewaspadaan tidak hanya di wilayah hulu sungai, tetapi juga di area yang lebih rendah seperti Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Meluasnya banjir ke ruas-ruas jalan utama memerlukan perhatian ekstra dari seluruh warga. Pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mencegah dampak buruk yang mungkin timbul akibat banjir kiriman dari hulu sungai.
Selain itu, Syarwani secara khusus meminta para orang tua untuk lebih berhati-hati dan mengawasi anak-anak mereka selama banjir berlangsung. Kondisi tiga kecamatan di hulu Sungai Kayan dilaporkan terendam banjir, termasuk beberapa bangunan sekolah di Kecamatan Peso. Situasi ini memerlukan perhatian serius untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga Bulungan.
Antisipasi dan Respons Cepat Pemerintah Daerah
Menanggapi situasi banjir yang semakin meluas, Bupati Syarwani telah menginstruksikan seluruh perangkat daerah terkait untuk segera bertindak. Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Kesbangpol, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Bulungan diminta untuk siaga penuh dan turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.
Bupati Syarwani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan saling membantu dalam menghadapi musibah ini. "Kita mengajak seluruh kepala desa, elemen masyarakat, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi untuk bersama-sama bergandengan tangan membantu saudara kita yang kesulitan akibat banjir," ujarnya.
Upaya antisipasi juga ditekankan oleh Syarwani untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan akibat banjir kiriman dari hulu. Pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul akibat bencana alam ini.
Faktor Cuaca dan Fenomena Alam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa hujan dengan intensitas cukup tinggi masih akan terus terjadi hingga 22 Mei 2024. Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, M Sulam Khilmi, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini merupakan bagian dari dinamika atmosfer yang sedang aktif pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Sulam Khilmi menambahkan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bulungan diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi di daerah Malinau berbarengan dengan fenomena air laut pasang. Kombinasi antara curah hujan tinggi dan pasang air laut memperburuk kondisi banjir di wilayah tersebut.
"Karena walaupun sungai, tapi sangat berpengaruh ketika air laut sedang pasang, jadi banjir yang terjadi itu, bertepatan hujan dan air laut pasang," jelasnya.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan potensi banjir susulan, masyarakat Bulungan diimbau untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG dan pemerintah daerah. Langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko dan dampak buruk yang mungkin terjadi.