Banjir Rusak 40 Hektare Lahan Pertanian di Tangerang
Banjir yang melanda Kabupaten Tangerang sejak 28 Januari 2024 telah merusak 40 hektare lahan pertanian, 10 hektare diantaranya mengalami gagal panen, sementara sisanya berhasil diselamatkan.

Banjir yang menerjang Kabupaten Tangerang mengakibatkan kerusakan pada 40 hektare lahan pertanian. Bencana alam ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa, 28 Januari 2024. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang telah melaporkan dampak kerusakan yang cukup signifikan bagi para petani setempat.
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, menjelaskan bahwa dari total 40 hektare lahan pertanian yang terendam, sebanyak 30 hektare berhasil diselamatkan. Namun, 10 hektare lahan sawah lainnya mengalami gagal panen atau puso. Angka ini masih bersifat sementara, karena pendataan masih terus dilakukan di berbagai wilayah Kabupaten Tangerang untuk memastikan total lahan terdampak.
Asep menambahkan bahwa ketinggian air di lahan pertanian yang terendam berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter. Meskipun genangan air sudah mulai surut, dampak kerusakan pada 10 hektare lahan sawah sudah dipastikan permanen. Jenis tanaman yang terkena dampak terparah adalah padi.
Pemerintah Kabupaten Tangerang bergerak cepat menangani dampak banjir ini. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait dilakukan untuk memberikan solusi bagi para petani yang terdampak. Bantuan benih padi direncanakan akan disalurkan kepada para petani yang lahannya rusak akibat banjir. Selain itu, upaya pemulihan lahan pertanian yang terdampak juga akan segera dilakukan.
Langkah-langkah penanganan yang dilakukan pemerintah mencakup pendataan lahan terdampak secara komprehensif, penyaluran bantuan benih, dan program pemulihan lahan pertanian. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian petani dan mengembalikan produktivitas lahan pertanian di Kabupaten Tangerang secepatnya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya sistem irigasi yang handal untuk melindungi lahan pertanian. Langkah antisipasi dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak buruk di masa mendatang.
Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa dampak kerusakan lahan pertanian akibat banjir ini cukup signifikan. Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, yang berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para petani yang terdampak.