Bantul Kumpulkan Masukan untuk RPJMD 2025-2029: Fokus pada Infrastruktur dan Ekonomi
Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar forum konsultasi publik untuk penyempurnaan rancangan RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan penguatan ekonomi.

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, baru-baru ini menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) guna membahas Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak demi penyempurnaan rancangan RPJMD. Siapa yang terlibat? Pemerintah Kabupaten Bantul, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Di mana? Di Kabupaten Bantul. Kapan? Baru-baru ini. Mengapa? Untuk menyempurnakan RPJMD dan RKPD. Bagaimana? Melalui forum konsultasi publik dan musrenbang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Ari Budi Nugroho, menjelaskan bahwa penyusunan rancangan awal RPJMD dimulai sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada 20 Februari 2025. Penyusunan ini merupakan penyempurnaan dari rancangan teknokratik, berpedoman pada visi, misi, dan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati. Visi yang diusung adalah "Terwujudnya Kabupaten Bantul yang Maju, Kuat, Demokratis dan Sejahtera dalam Bingkai Keberagamaan dan Budaya Istimewa", dengan lima misi dan 20 program unggulan.
RKPD Tahun 2026, sebagai tahap pertama RPJMD 2025-2029, mengambil tema "Penguatan Ekonomi Berbasis Sektor Unggulan Didukung Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Infrastruktur Berkelanjutan". Lima prioritas pembangunan telah ditetapkan, selaras dengan lima misi yang telah dijabarkan sebelumnya. Musrenbang Rancangan RKPD Tahun 2026 bertujuan untuk mengumpulkan tanggapan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemangku kepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam penajaman prioritas pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2026.
Program Unggulan Kabupaten Bantul 2025-2029
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan bahwa Kabupaten Bantul telah menetapkan 20 program unggulan yang berasal dari aspirasi masyarakat. Program-program ini dianggap penting dan memiliki latar belakang yang kuat. Beberapa di antaranya meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, dan penguatan ekonomi lokal. Salah satu program unggulan yang menonjol adalah pembangunan 600 kilometer jalan desa dalam lima tahun. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan mampu meningkatkan investasi di Kabupaten Bantul.
Selain pembangunan infrastruktur, program unggulan lainnya mencakup pembebasan Pajak Bumi Bangunan (PBB) untuk lahan pangan berkelanjutan. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan alih fungsi lahan pertanian. Pemerintah Kabupaten Bantul juga akan memfasilitasi pembuatan pupuk organik dan benih tanaman pangan di tingkat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mendorong kemandirian petani. Program-program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan potensi lokal.
Forum konsultasi publik ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga untuk penyempurnaan RPJMD dan RKPD. Masukan dari berbagai pihak akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Bantul di masa mendatang. Dengan memperhatikan kondisi dan potensi wilayah, diharapkan pembangunan yang dilakukan dapat mewujudkan masyarakat Bantul yang maju, kuat, demokratis, dan sejahtera.
Melalui partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan, diharapkan RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026 dapat menjadi dokumen perencanaan yang komprehensif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Bantul. Hal ini akan memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.