Bantul Luncurkan Program 'Kebiasaan Anak Hebat' Menuju Indonesia Emas 2045
Kabupaten Bantul meluncurkan program 'Kebiasaan Anak Hebat' yang terdiri dari tujuh kebiasaan positif dan nilai-nilai kearifan lokal untuk membentuk generasi unggul dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
![Bantul Luncurkan Program 'Kebiasaan Anak Hebat' Menuju Indonesia Emas 2045](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191656.814-bantul-luncurkan-program-kebiasaan-anak-hebat-menuju-indonesia-emas-2045-1.jpg)
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, meluncurkan program inovatif bernama 'Kebiasaan Anak Bantul Hebat' pada Selasa, 11 Juli 2023. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini dan berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045. Inisiatif ini mencakup siswa dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas.
Tujuh Kebiasaan Anak Hebat
Program ini mengadopsi tujuh kebiasaan positif dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Kebiasaan-kebiasaan tersebut meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, rajin belajar, aktif bermasyarakat, dan tidur cepat. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menekankan pentingnya program ini dalam mencetak sumber daya manusia unggul untuk masa depan Indonesia.
Integrasi Kearifan Lokal
Selain tujuh kebiasaan utama, program ini juga mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Yogyakarta, khususnya Bantul. Konsep 'Ngajeni' yang terdiri dari kata 'ngapuranceng', 'jempol', 'nuwun sewu', 'matur nuwun', 'nyuwun pangapunten', 'mangga', dan 'injih' diajarkan untuk menanamkan nilai hormat, kesopanan, dan tanggung jawab. 'Ngapurancang', misalnya, mengajarkan penghormatan kepada orang yang lebih tua. 'Jempol' digunakan sebagai gestur menghormati saat memberi jalan. 'Nuwun sewu' diucapkan saat melewati orang yang lebih tua, sementara 'matur nuwun' sebagai ungkapan terima kasih. 'Nyuwun pangapunten' digunakan untuk meminta maaf, 'mangga' untuk mempersilakan, dan 'injih' sebagai jawaban hormat.
Dukungan Pemerintah dan Guru
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bantul, Hermawan Setiaji, menyatakan bahwa program ini selaras dengan visi misi Pemkab Bantul untuk mengembangkan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan berbudaya. Ia berharap para guru dapat mendukung penuh program ini agar dapat dijalankan secara konsisten. Tantangan di masa depan, menurutnya, membutuhkan kerja keras dan pembentukan karakter masyarakat yang bermoral dan berkinerja tinggi. Program ini diharapkan mampu membentuk karakter positif dan nilai-nilai luhur sejak dini.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045
Program 'Kebiasaan Anak Bantul Hebat' merupakan langkah konkret Kabupaten Bantul dalam berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045. Dengan menanamkan kebiasaan positif dan nilai-nilai kearifan lokal sejak usia dini, diharapkan generasi muda Bantul dapat tumbuh menjadi individu yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Inisiatif ini juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Bantul berharap dapat mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki karakter kuat, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di kancah global. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dengan kebiasaan positif diharapkan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang terpuji dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat. Kerja sama yang solid dan konsisten dalam menerapkan program ini akan menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan sumber daya manusia dimulai dari hal-hal kecil, namun berdampak besar bagi masa depan bangsa.