Bantul Rampungkan Sosialisasi Padat Karya Infrastruktur, 195 Lokasi Siap Digarap
Pemerintah Kabupaten Bantul telah menyelesaikan sosialisasi padat karya infrastruktur di 195 lokasi, dengan alokasi dana Rp100 juta per lokasi dari APBD Murni 2025, untuk membangun jalan, drainase, dan talud.
![Bantul Rampungkan Sosialisasi Padat Karya Infrastruktur, 195 Lokasi Siap Digarap](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220149.259-bantul-rampungkan-sosialisasi-padat-karya-infrastruktur-195-lokasi-siap-digarap-1.jpg)
Bantul, 5 Februari 2025 - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyelesaikan tahapan sosialisasi program padat karya infrastruktur. Sebanyak 195 lokasi di seluruh wilayah Bantul siap untuk memulai pengerjaan fisik proyek ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti, menyatakan bahwa sosialisasi program padat karya telah rampung. "Untuk kegiatan padat karya, kita sudah "on proses" dan tahapan sosialisasi sudah selesai. Artinya, kita segera memasuki pelaksanaan pekerjaan fisik," ujar Istirul dalam keterangannya di Bantul, Rabu.
Dana dan Lokasi Padat Karya
Program padat karya infrastruktur tahun 2025 ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni Bantul Tahun 2025. Terdapat 195 lokasi yang akan dibangun, dengan alokasi dana sebesar Rp100 juta untuk setiap lokasi. Ini menandakan komitmen besar pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur di wilayahnya.
Meskipun pemerintah pusat melakukan refocusing anggaran, Istirul optimistis program padat karya di Bantul tetap berjalan sesuai rencana. "Dengan adanya proses refocusing anggaran tahun ini, semoga padat karya tetap jalan terus, karena tahapannya sudah "on proses", apalagi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tambahnya.
Manfaat Padat Karya Infrastruktur
Program padat karya ini merupakan strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perdesaan dan memberdayakan masyarakat lokal. Selain menciptakan lapangan kerja, program ini juga bertujuan untuk membangun infrastruktur yang menunjang mobilitas barang dan jasa di daerah pedesaan.
Istirul menjelaskan lebih lanjut, "Program padat karya ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk membangun infrastruktur yang mendukung mobilitas barang dan jasa di perdesaan." Pembangunan infrastruktur seperti jalan corblok, drainase, dan talud akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Pelaksanaan Pekerjaan Fisik
Lebih lanjut, Istirul memastikan bahwa program padat karya tetap berjalan sesuai jadwal. "Tidak sampai mundur, kita untuk padat karya sesuai rencana tetap jalan terus. Kita sudah mulai pendistribusian material ke lokasi padat karya. Rencana kita untuk pekerjaan fisik mulai tanggal 18 Februari sampai 13 Maret," jelasnya.
Setiap lokasi padat karya melibatkan tenaga kerja dari masyarakat setempat. Hasil pembangunan pun akan langsung dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, mendukung perekonomian lokal. Hal ini menunjukkan sinergi antara pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Kesimpulan
Dengan selesainya sosialisasi dan dimulainya tahap pekerjaan fisik, program padat karya infrastruktur di Bantul diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat mengoptimalkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat secara bersamaan.