Bupati Bantul Resmikan Padat Karya Infrastruktur APBD 2025: Serap Ribuan Tenaga Kerja!
Bupati Bantul resmikan program padat karya infrastruktur APBD 2025 senilai Rp19,5 miliar di 195 lokasi, serap 5000 tenaga kerja dan perbaiki infrastruktur desa.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti, telah meresmikan program padat karya infrastruktur yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025. Peresmian tersebut dilaksanakan pada Sabtu di Kelurahan Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk mempercepat perbaikan infrastruktur perdesaan dan menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bantul.
Program padat karya ini dinilai sangat efektif karena mampu memperbaiki infrastruktur sekaligus menyerap banyak tenaga kerja. Bupati Halim menyatakan bahwa program ini sangat diminati masyarakat, terbukti dari banyaknya proposal yang belum terakomodasi pada tahun 2025 dan akan diprioritaskan pada tahun anggaran 2026. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program tersebut.
Dengan anggaran sebesar Rp19,5 miliar yang tersebar di 195 lokasi, program ini telah berhasil menyerap 5.000 tenaga kerja pada tahun 2025. Bupati Halim menyebut program padat karya ini sebagai "pisau bermata dua", karena selain menyerap tenaga kerja, juga membangun infrastruktur perdesaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Program Padat Karya: Solusi Infrastruktur dan Penyerapan Tenaga Kerja
Program padat karya infrastruktur APBD 2025 di Kabupaten Bantul menargetkan pembangunan berbagai sarana prasarana perdesaan. Beberapa contoh proyek yang dikerjakan meliputi pembangunan jalan penghubung antar dusun, saluran drainase, dan talut. Proyek-proyek ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama petani, untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi mereka.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti, menjelaskan bahwa alokasi anggaran untuk program ini mencapai Rp19,5 miliar dan tersebar di 195 lokasi di seluruh Kabupaten Bantul. Pelaksanaan fisik proyek telah dimulai sejak 18 Februari hingga 13 Maret 2025 dan berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Meskipun terdapat beberapa kendala kecil dalam proses pelaksanaan, semua permasalahan berhasil diselesaikan dengan baik melalui penyamaan persepsi antar masyarakat. Keberhasilan ini menunjukkan koordinasi yang efektif antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Anggaran Padat Karya 2026 Akan Ditingkatkan
Melihat keberhasilan dan tingginya antusiasme masyarakat, Bupati Halim berencana meningkatkan anggaran program padat karya pada tahun 2026. Anggaran yang diusulkan meningkat signifikan, yaitu sebesar Rp19,5 miliar untuk 195 lokasi. Peningkatan anggaran ini diharapkan dapat mengakomodasi lebih banyak proposal dari masyarakat dan mempercepat pembangunan infrastruktur perdesaan di Kabupaten Bantul.
Selain anggaran APBD Bantul, pemerintah daerah juga akan mempertimbangkan sumber dana lain seperti APBD Provinsi dan Dana Keistimewaan (Danais) untuk mendukung program padat karya ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bantul.
Program padat karya ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan, program ini juga turut meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.
Keberhasilan program padat karya ini menjadi contoh yang baik bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan. Komitmen pemerintah daerah Bantul dalam mengalokasikan anggaran yang cukup dan melibatkan masyarakat secara aktif menjadi kunci keberhasilan program ini.