Bantul Sukses Rampungkan Proyek Padat Karya di 195 Lokasi
Pemkab Bantul, DIY, berhasil menyelesaikan proyek infrastruktur padat karya di 195 lokasi, melampaui target dan tanpa kendala berarti, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berhasil menyelesaikan proyek infrastruktur padat karya di 195 lokasi. Proyek yang menelan anggaran hingga Rp19,5 miliar ini rampung lebih cepat dari jadwal, yaitu pada awal pekan ini, jauh sebelum target 13 Maret 2025. Program ini melibatkan banyak tenaga kerja lokal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Bantul.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Rumiyati, menyatakan bahwa pelaksanaan padat karya tahun ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. "Pelaksanaan padat karya tahun ini sudah yang terbaik, tidak ada kendala, walaupun ada kendala hanya sedikit dan bisa diselesaikan di lapangan, dari 195 lokasi sudah tuntas semua," ungkap Rumiyati di Bantul, Rabu.
Keberhasilan ini menandai peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kendala seperti banjir, kualitas material yang kurang baik, dan pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, yang sering terjadi di masa lalu, berhasil diminimalisir pada tahun ini. Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas pengawasan dan pelaksanaan proyek.
Infrastruktur Padat Karya di Bantul: Sukses dan Tanpa Kendala
Proyek padat karya di Bantul tahun 2025 mencakup pembangunan cor sekat jalan, saluran drainase, dan tanggul di 195 lokasi di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Setiap lokasi menerima anggaran sebesar Rp100 juta. Pekerjaan ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur pedesaan, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat, khususnya mereka yang menganggur atau setengah menganggur.
Rumiyati menambahkan bahwa kualitas pekerjaan telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. "Pelaksanaan padat karya tahun ini mencapai hasil terbaik baik dari segi material maupun pelaksanaan. Menurutnya, tidak ada kendala berarti, semua sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan," tambahnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kualitas dan efektivitas program padat karya.
Meskipun proyek telah selesai, masih ada beberapa pekerjaan kecil yang perlu dilakukan, seperti meratakan paving block jalan. Perbaikan-perbaikan kecil ini akan segera diselesaikan untuk memastikan kesempurnaan hasil proyek.
Pengawasan Ketat dan Dampak Positif
Pengawasan yang ketat dari pihak terkait, termasuk Kejaksaan, juga berkontribusi pada keberhasilan proyek ini. "Hasil pengawasan tim dari kejaksaan terhadap kerja padat karya sudah memuaskan," kata Rumiyati. Kejaksaan telah memberikan pendampingan hukum dan melakukan pengawasan di beberapa wilayah, seperti Piyungan dan Banguntapan, dengan hasil yang memuaskan.
Keberhasilan program padat karya ini menunjukkan pentingnya pengawasan yang efektif dan kolaborasi antar lembaga. Ke depan, program padat karya di Bantul akan terus diprogramkan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur pedesaan. Program ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dengan memberikan lapangan pekerjaan sementara.
Pembayaran honorarium untuk pekerja juga akan segera dilakukan, terutama menjelang Lebaran. "Menjelang lebaran mudah-mudahan honorarium untuk kelompok sudah diberikan sehingga mereka bisa membeli keperluan lebaran. Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat. Dan Alhamdulillah, bagi saya pribadi, ini yang terbaik dari segi pelaksanaan padat karya," tutup Rumiyati.
Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bantul.